29 Agu 2012

Vulkanisme

Semua gejala di dalam bumi sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut vulkanisme. Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan sumber tenaga magma untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya.
Lalu apa yang disebut magma? Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terdapat di dalam kulit bumi, terjadi dari berbagai mineral dan gas yang terlarut di dalamnya. Magma terjadi akibat adanya tekanan di dalam bumi yang amat besar, walaupun suhunya cukup tinggi, tetapi batuan tetap padat. Jika terjadi pengurangan tekanan, misalnya adanya retakan, tekanannya pun akan menurun sehingga batuan tadi menjadi cair pijar atau disebut magma.
Magma bisa bergerak ke segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan bumi. Jika gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma. Sedangkan magma yang bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan gunung api atau disebut juga vulkan.
Hal ini berarti intrusi magma tidak mencapai ke permukaan bumi. Mungkin hanya sebagian kecil intrusi magma yang bisa mencapai ke permukaan bumi. Namun yang perlu diingat bahwa intrusi magma bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk tonjolan berupa pegunungan. Secara rinci, adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam bentuk (perhatikan gambar penampang gunung api), yaitu:

Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.
Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata.
Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan.
Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.
Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.

Tentunya Anda masih ingat bahwa jika aktivitas magma mencapai ke permukaan bumi, maka gerakan ini dinamakan ekstrusi magma. Jadi ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api. Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan. Oleh karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan.
Secara umum ekstrusi magma dibagi dalam tiga macam, yaitu:

Ekstrusi linier, terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ekstrusi areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km persegi.
Ekstrusi sentral, terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.

Berdasarkan sifat erupsi dan bahan yang dikeluarkannya, ada 3 macam gunung berapi sentral, yaitu:

Gunung api perisai. Gunung api ini terjadi karena magma yang keluar sangat encer. Magma yang encer ini akan mengalir ke segala arah sehingga membentuk lereng sangat landai. Ini berarti gunung ini tidak menjulang tinggi tetapi melebar. Contohnya: Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Kepulauan Hawaii.
Gunung api maar. Gunung api ini terjadi akibat adanya letusan eksplosif. Bahan yang dikeluarkan relatif sedikit, karena sumber magmanya sangat dangkal dan sempit. Gunung api ini biasanya tidak tinggi, dan terdiri dari timbunan bahan padat (efflata). Di bekas kawahnya seperti sebuah cekungan yang kadang-kadang terisi air dan tidak mustahil menjadi sebuah danau. Misalnya Danau Klakah di Lamongan atau Danau Eifel di Prancis.
Gunung api strato. Gunung api ini terjadi akibat erupsi campuran antara eksplosif dan efusif yang bergantian secara terus menerus. Hal ini menyebabkan lerengnya berlapis-lapis dan terdiri dari bermacam-macam batuan. Gunung api inilah yang paling banyak ditemukan di dunia termasuk di Indonesia. Misalnya gunung Merapi, Semeru, Merbabu, Kelud, dan lain-lain.


21 Agu 2012

Besaran dan Satuan Transcript

  • 1. BESARAN DAN SATUAN Abdul Qodir, S.T.
  • 2. Pendahuluan Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Materi Pokok Besaran dan Pengukuran
  • 3. Pengertian Mengukur : membandingkan sesuatu dengan sesuatu lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan Satuan : nilai standar bagi pembanding alat ukur Besaran : segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka
  • 4. Contoh Jarak Kota Malang – Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam
  • 5. Contoh Jarak Kota Malang – Surabaya 90 km , dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam Besaran = Jarak Nilai Besaran = 90 Satuan = km
  • 6. Contoh Jarak Kota Malang – Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam Besaran = waktu Nilai Besaran = 2,5 Satuan = jam
  • 7. Contoh Jarak Kota Malang – Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam Besaran = kecepatan rata-rata Nilai Besaran = 36 Satuan = km/ jam
  • 8. Besaran Pokok Turunan Besaran yang satuannya telah ditetapkan (distandarkan) Besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok
  • 9. Besaran Pokok Besaran Satuan Panjang Meter (m) Massa Kilogram (kg) Waktu Sekon (s) Arus listrik Ampere (A) Suhu Kelvin (K) Jumlah zat Mol Intensitas cahaya Kandela (cd)
  • 10. Besaran Pokok (Tambahan) Besaran Satuan Sudut datar Radian (rad) Sudut ruang Steradian (sr)
  • 11. Besaran Turunan Besaran Satuan Luas m 2 Volume m 3 Massa Jenis kg.m -3 Kecepatan m.s -1 Percepatan m.s -2 Gaya kg.m.s -2 Usaha kg.m 2 .s -2 Tekanan kg.m -1 .s -3
  • 12. Besaran Setara Dua besaran setara jika dapat dinyatakan dengan satuan yang sama Panjang, lebar, dan tinggi adalah tiga besaran yang setara karena dapat dinyatakan dengan m Usaha setara dengan energi dengan satuan J Berat setara dengan gaya dengan satuan N
  • 13. Sistem Satuan Sistem lokal Panjang: depa, jengkal, hasta, marhalah Luas: tumbak Volume: kullah, kati, mud Sistem Britania ( British System ) Panjang: foot (ft) Massa: pound (lb) Gaya: pound force (lbf)
  • 14. Sistem Satuan Sistem Internasional (SI) Panjang: Meter (m) Massa: Kilogram (kg) Waktu: Sekon (s) Arus listrik: Ampere (A) Suhu: Kelvin (K) Jumlah zat: Mol Intensitas cahaya: Kandela (cd)
  • 15. Satuan SI pengganti satuan Standar Besaran Satuan Satuan Pengganti Gaya kg.m.s -2 Newton (N) Usaha kg.m 2 .s -2 Joule (J) Tekanan kg.m -1 .s -2 Pascal (Pa) Daya kg.m 2 .s -3 Watt (W) Frekuensi s -1 Hertz (Hz) Muatan listrik A.s Coulomb (C)
  • 16. Satuan Standar Satu meter standar adalah panjang lintasan yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu 1/299.792.458 sekon Satu kilogram standar adalah massa sebuah silinder logam yang terbuat dari platina iridium yang disimpan di Sevres, Prancis
  • 17. Satuan Standar Satu sekon standar adalah waktu yang dibutuhkan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali Satu ampere standar didefinisikan sebagai arus tetap, yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajar dengan panjang tak terhingga, dengan luas penampang yang dapat diabaikan dan terpisahkan sejauh satu meter dalam vakum, yang akan menghasilkan gaya antara kedua batang penghantar sebesar 2 × 10 –7 Nm –1
  • 18. Satuan Standar Satuan standar suhu adalah kelvin (K), yang didefinisikan sebagai satuan suhu mutlak dalam termodinamika yang besarnya sama dengan 1/273,16 dari suhu titik tripel air Intensitas cahaya dalam SI mempunyai satuan kandela (cd), yang besarnya sama dengan intensitas sebuah sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 × 10 12 Hz dan memiliki intensitas pancaran 1/683 watt per steradian pada arah tertentu
  • 19. Satuan Standar Satu mol standar setara dengan jumlah zat yang mengandung partikel elementer sebanyak jumlah atom di dalam 1,2 10 -2 kg karbon-12
  • 20. Awalan dalam SI Awalan Simbol Faktor Kilo K 10 3 Mega M 10 6 Giga G 10 9 Tera T 10 12 Peta P 10 15 E xa E 10 18 Awalan Simbol Faktor mili m 10 -3 mikro µ 10 -6 nano n 10 -9 piko p 10 -12 femco f 10 -15 ato a 10 -18
  • 21. Contoh 1 km = 1 x 10 3 m = 1000 m 2 nm = 2 x 10 -9 m 3 MW = 3 x 10 6 W 40 µC = 40 x 10 -6 C
  • 22. Konversi Satuan Konversi satuan adalah mengubah nilai besaran yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu menjadi nilai besaran yang sama yang dinyatakan dalam satuan yang berbeda Konversi satuan dilakukan dengan mengalikan atau membagi nilai besaran dengan faktor konversi
  • 23. Contoh 1 kg = 2,2046 lb (faktor konversi)
  • 24. Contoh 3 mg = … kg ?
  • 25. Kuis (10 menit) 1. Diketahui faktor konversi 1 in. = 2,54 cm maka, a. 3 in. = … cm b. 3 cm = … in. 2. Konversikan sesuai satuan yang diminta: a. 3 nm = … mm b. 3 GV = … mV
  • 26. Dimensi Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran tersebut tersusun dari besaran-besaran pokok
  • 27. Dimensi Besaran Pokok Besaran Satuan Dimensi Panjang m L Massa Kg M Waktu s T Arus listrik A I Suhu K θ Jumlah zat Mol N Intensitas cahaya cd J
  • 28. Dimensi Besaran Turunan Besaran Satuan Dimensi Gaya N (kg.m.s -2 ) M.L.T -2 Usaha J (kg.m 2 .s -2 ) M.L 2 .T -2 Tekanan Pa (kg.m -1 .s -2 ) M.L -1 .T -2 Daya W (kg.m 2 .s -3 ) M.L 2 .T -3 Frekuensi Hz (s -1 ) T -1 Muatan listrik C (A.s) I.T
  • 29. Dimensi Besaran Turunan Kalor jenis Satuan: J.kg -1 .K -1 Dimensi: M.L 2 .T -2 .M -1 . θ -1 = L 2 .T -2 . θ -1
  • 30. Dimensi Besaran Turunan Persamaan gaya gravitasi Newton F = Gaya gravitasi, N G = Tetapan gravitasi universal m 1 , m 2 = massa benda 1 dan 2, kg r = jarak antara dua benda, m Tentukan dimensi G
  • 31. Dimensi Besaran Turunan
  • 32. Tugas (1) Latihan 1.1 No.1
  • 33. Tugas (2) Persamaan gas ideal dirumuskan sebagai berikut: pV = nRT dengan, p = tekanan, Pa V = volume, m 3 n = jumlah zat, mol R = tetapan gas ideal T = suhu, K Tentukan dimensi R
  • 34. Pengukuran Besaran Pengukuran panjang Pengukuran massa Pengukuran waktu
  • 35. Alat Ukur Panjang Mistar Jangka sorong Mikrometer Sekrup
  • 36. Mistar Hasil pengukuran besaran dinyatakan dengan beberapa angka pasti dan satu angka taksiran yang terletak di belakang Pengukuran dengan mistar memiliki ketelitian 1 mm
  • 37. Mistar Hasil pengukuran X 0 = 3,24 (benar) X 0 = 3,23 (benar) X 0 = 3,16 (salah) X 0 = 3,2 (salah) 2 3 4
  • 38. Jangka Sorong Pengukuran dengan jangka sorong memiliki ketelitian 0,1 mm
  • 39. Jangka Sorong – Cara Kerja Mengukur diameter luar benda Mengukur diameter dalam benda Mengukur kedalaman benda
  • 40. Jangka Sorong – Cara Pembacaan Skala Skala utama , satuan cm Skala nonius , satuan mm Cara pembacaan Perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama Perhatikan skala utama sebelum nol pada skala nonius Hasil pembacaan = Skala Utama + Skala Nonius
  • 41. Mikrometer Sekrup Pengukuran dengan mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm
  • 42. Mikrometer Sekrup – Komponen Poros tetap Poros geser / putar Skala utama Skala nonius Pemutar Pengunci
  • 43. Mikrometer Sekrup – Cara Kerja Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang. Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat. Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi 'klik'.
  • 44. Alat Ukur Massa Neraca Lengan Neraca Kimia Neraca Digital
  • 45. Alat Ukur Waktu Jam matahari Jam Pasir Arloji Stop Watch
  • 46. Tugas (3) Latihan 1.2 No.1,2
  • 47. Bilangan Penting Bilangan Penting adalah bilangan yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran dengan alat ukur Bilangan Penting terdiri atas beberapa angka pasti dan satu angka taksiran Contoh: 3,24 cm ( 3,2 = angka pasti, 4 = angka taksiran)
  • 48. Bilangan Eksak Bilangan Eksak adalah bilangan pasti yang diperoleh dari kegiatan membilang Contoh: 3 butir telur 4 lembar kertas 6 ekor kambing
  • 49. Aturan Menyatakan Banyaknya Angka Penting S emua angka bukan nol adalah angka penting 258,14 m (5 angka penting) A ngka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting; 70,02 cm (4 ap)
  • 50. Aturan Menyatakan Banyaknya Angka Penting A ngka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting, kecuali jika angka sebelum nol diberi garis bawah, angka penting berakhir pada garis bawah 700 (3 ap), 84,0 (3 ap) 3 2 0 (2 ap)
  • 51. Aturan Menyatakan Banyaknya Angka Penting angka nol di sebelah kiri angka bukan nol bukan angka penting 0,025 (2 ap) 0,00470 (3 ap)
  • 52. Aturan Berhitung dengan Angka Penting Hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan penting hanya boleh memiliki satu angka taksiran Contoh: 252 , 8 kg (8 = angka taksiran) 2 , 37 kg + (7 = angka taksiran) 2 55 , 17 kg (1 & 7 = angka taksiran) ditulis 255,2 kg
  • 53. Aturan Berhitung dengan Angka Penting Hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan penting hanya boleh memiliki satu angka taksiran Contoh: 5 7 0 cm (7 = angka taksiran) 364 cm - (4 = angka taksiran) 20 6 cm (0 & 6 = angka taksiran) ditulis 2 1 0 cm
  • 54. Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting hasil perkalian atau pembagian dua bilangan penting, sama dengan jumlah angka penting yang paling sedikit dari salah satu faktor Contoh: 25.3 m x 14 m = 354.2 m 2 (3 ap) (2 ap) Ditulis: 3 5 0 m 2
  • 55. Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting hasil perkalian atau pembagian dua bilangan penting, sama dengan jumlah angka penting yang paling sedikit dari salah satu faktor Contoh: 394.5 m : 15 s = 26,3 m/s (4 ap) (2 ap) Ditulis: 26 m/s
  • 56. Aturan Berhitung dengan Angka Penting H asil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dan bilangan eksak memiliki angka penting sebanyak bilangan pentingnya Contoh: 8.57 c m x 12 = 102.84 cm (3 ap) (bil. eksak) Ditulis: 103 cm
  • 57. Aturan Berhitung dengan Angka Penting H asil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dan bilangan eksak memiliki angka penting sebanyak bilangan pentingnya Contoh: 8.57 c m : 3 = 2.8 56667 cm (3 ap) (bil. eksak) Ditulis: 2,86 cm
  • 58. Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting dari hasil pemangkatan atau penarikan akar sama dengan jumlah angka penting dari bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya Contoh: (4,32 m) 3 = 80,621568 m 3 (3 ap) Ditulis: 80,6 m 3
  • 59. Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting dari hasil pemangkatan atau penarikan akar sama dengan jumlah angka penting dari bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya Contoh: √ 25 cm 2 = 5 cm (2 ap) Ditulis: 5,0 cm
  • 60. Aturan Pembulatan angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah 6,423 angka 3 dibulatkan ke bawah jadi 6,42 angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas 6,426 angka 6 dibulatkan ke atas jadi 6,43 angka 5 dibulatkan menjadi genap 6,425 angka 5 dibulatkan ke bawah jadi 6,42 6,435 angka 5 dibulatkan ke atas jadi 6,44
  • 61. Tugas (4) Latihan 1.3 No.1,2,3
  • 62. Notasi Ilmiah a bilangan penting 1 ≤ a < 10 n bilangan bulat 10 n menyatakan orde
  • 63. Aturan menulis hasil pengukuran dengan notasi ilmiah P indahkan koma desimal sampai tersisa satu angka jika koma desimal pindah ke kiri, n adalah bulat positif , jika ke kanan n adalah bulat negatif n adalah banyaknya angka yang dilewati sewaktu memindahkan koma desimal 75 4 00 W = 7,54 x 10 4 W 0,000570 N = 5 , 70 x 10 -4 N
  • 64. Tugas (5) Latihan 1.1 No.2 dan 3

6 Agu 2012

Rangkuman Bhs. Inggris,

Speech Act

Grretings : 1) Good Morning
                   2) Good Afternoon
                   3) Good Evening
                   4) Hi
                   5) Hello
Responses :
1)    Good Morning
2)    Good Afternoon
3)    Good Evening
4)    Hi
5)    Hello

Nice to meet you
Good Bye
Good to meet you
Good Night
Pleased to meet you
Bye !
See you !

New Horizon

 -         Good Morning              : 06.00 a.m – 12.00 a.m
-         Good Afternoon           : 12.00 a.m – 06.00 p.m
-         Good Evening               : 06.00 p.m – The time you go to bed
-         Good Night                   : The time you go to bed
Greeting Card

Example     :
For Mira
A Best Friend
Hi Mira ! How are you ? Its been two months since the last time we played basket ball in my school yard. Lets meet again and spend some time at my house. How about having an “ Ayam Bakar “ party with my family ? can not wait to see you.
 preposisi

on : di atas ( menempel )
above : di atas ( lurus, tidak menempel )
over : di atas ( melayang )
in : di dalam 
beside : di samping
behind : di belakang
in front of : di depan
Modals

Example :
( + ) I could swim well
( ? ) could you swim well ?
( - ) I could not swim well
Dialog

Example :
Rani    : Good Afternoon, I'm Rani.
              Are you Febri Zamrotul ?
Febri   : Yes, Please call me Febri.
Rani    : What's your full name ?
Febri   : My full name is Febri Zamrotul Firdausi.
Rani    : Where were you born ?
Febri   : I was born in Jember.
Rani    : What do you want to be ?
Febri   : I want to be the teacher.
Rani    : What is your hobby ?
Febri   : My hobby is cycling.
Rani    : Thank's for your time.
Febri   : You are welcome.

Imperative ( kal. perintah )

V1 + please !
Be + Tempat / Pekerjaan / Sifat
Example :
- Open your book, please !
- Be carefull.

Prohibition ( kal. larangan )

Don't + V1 + please !
Don't + be + Tempat / Pekerjaan / Sifat
Example :
- Don't smoke here !
- Don't be noisy !

We use these expressions to express gratitude

- Thank You.
- Thank's.
- Thank you very much.

We use these expressions to express apology

- Sorry.
- Iam very sorry.
- Please, excuse me.

We use these expressions to ask information

1.) excuse me. What is your name ?
2.) Canyou tell me. Where do you live ?
3.) Can you help me find the laboratory ?
4.) Sorry to troble you, but do you know where anisa is ?
5.) Could any one tell me when the test is ?
6.) Do you happen to know where the bank is ?

We use these expressions to give information

1.) My name is Edo.
2.) I live in jln. Setia Bhudi.
3.) Anisa is in the post office.
4.) Take your first right.
5.) Go straight up the street. It's on the left.
6.) The test is on June, 2007.

To Be

I                         am
You                   are
They                 are
We                    are
He                     is
She                   is
It                       is
Descriptive Text

Ok my friends, I want to describe to my house and family
           My name is Febri. My parents name are mr.Yudya Krestyono and mrs. Farida Nurhana. I have one sister, She is ayu. Almost every holiday, we take a walk to Jember Town. And Iam very happy.
           I have a house. My house is big. I have many rooms. I have four bedrooms, one bathroom, one dining room, and one living room. My house is very fresh. Beside my house, many flowers and tree's. Behind my house is garden. Iam very happy stay in my house.
Daily Activity
         
          Everyday, I usually get up at 04.15 a.m. Then I pray shubuh at 04.30 a.m. After that, I have breakfast at 06.00 a.m. Next, I take a bath at 06.15 a.m. After that, I go to school by motor cycle. Then, I go to home at 13.00 p.m. After that, I have lunch. Then, I pray dhuhur. After pray dhuhur, I take a nap. Next, I pray ashar at 15.00 p.m. After pray ashar, I study. After that, I pray maghrib at 18.00 p.m. After pray maghrib, I have dinner with my family. Next, I pray isyak at 19.00 p.m. After that, I wacth TV. After that, I go to bed at 20.00 p.m. 
Example Paragraph

1.      Every morning, Lilis stands beside the bed. She is not get up  at six thirty. She get up at five thirty. She is wearing pyjamas. In the her bedroom, There are : clock, pillow, blanket, bed and cupboard.
2.      Mr. Bang So Yeun usually rides his motor cycle to the his office. He passes the street when he goes to his office. He always wears a helmet when he ride on his motor cycle.

Ciri-ciri Paragraf

Ciri-ciri Paragraf

1. mempunyai ide atau gagasan pokok

2. mempunyai kepanduan / kelompok hubungan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain dalam paragraf tersebut

3. tiap paragraf mengembakan ide atau gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat penting

4. paragraf disusun dengan mengunakan kalimat efektif sehingga ide bisa tersampaikan

Ciri-ciri makhluk hidup

Dalam alam semesta kita, dapat dibedakan menjadi 2 komponen, yaitu :

1. Komponen abiotik
merupakan komponen dalam alam semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll.
2. Komponen biotik
merupakan komponen dalam alam semesta yang hidup, misalnya manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bakteri, dll.



Alam semesta dipelajari oleh ilmu SAINS.
Ilmu SAINS terdiri dari 3 cabang ilmu yaitu :
1. Ilmu Fisika, mempelajari segala sesuatu tentang abiotik berupa sifat wujud zat dan peristiwa-peristiwa alam.
2. Ilmu Kimia, mempelajari segala sesuatu tentang zat-zat yang terkandung dalam komponen abiotik dan biotik.
3. Ilmu Biologi, mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup.



Materi-materi yang dipelajari oleh BIOLOGI :
1. Ciri-ciri makhluk hidup
2. Klasifikasi makhluk hidup
3. Keanekaragaman pada tingkat organisasi kehidupan
4. Keanekaragaman pada tingkat ekologis (lingkungan)
5. Keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya
6. Kepadatan populasi penduduk
7. Pencemaran dan kerusakan lingkungan



Cara saintis bekerja :
1. bekerja dengan metode ilmiah
2. bekerja dengan sikap ilmiah
3. bekerja dengan komunikasi ilmiah



Langkah-langkah dalam metode ilmiah :
1. MERUMUSKAN MASALAH
Merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan
2. OBSERVASI (pengamatan)
Mengobservasi bertujuan untuk mengumpulkan data. Ada 2 macam observasi :
-Observasi Kualitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat indera, misal melihat, mendengar, membau, meraba, merasa.
Data observasi kualitatif berupa kalimat deskriptif (penjelasan)
- Observasi Kuantitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat ukur, misal menimbang, mengukur, mengukur volume, dll.
3. HIPOTESIS
Menduga sementara jawaban dari Rumusan Masalah berdasarkan hasil Observasi.
4. EKSPERIMEN
Membuktikan hipotesis dengan melakukan percobaan.
5. KESIMPULAN
Menyimpulkan jawaban apakah hipotesis diterima atau ditolak.
6. EKSPERIMEN ULANG
Jika hipotesis ditolak maka harus melakukan eksperimen ulang



Sikap Ilmiah yang harus dimiliki saintis adalah :
1. Ingin tahu
2. Jujur
3. Teliti
4.Terbuka
5. Mau menerima masukan
6. Obyektif



Komukasi Ilmiah diperlukan untuk membuat Laporan hasil Eksperimen. Macam-macam komunikasi ilmiah adalah :
1. Deskripsi
2. Tabel
3. Diagram
4. Bagan
5. Gambar

pengamatan gejala alam

Dalam alam semesta kita, dapat dibedakan menjadi 2 komponen, yaitu :

1. Komponen abiotik
merupakan komponen dalam alam semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll.
2. Komponen biotik
merupakan komponen dalam alam semesta yang hidup, misalnya manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bakteri, dll.



Alam semesta dipelajari oleh ilmu SAINS.
Ilmu SAINS terdiri dari 3 cabang ilmu yaitu :
1. Ilmu Fisika, mempelajari segala sesuatu tentang abiotik berupa sifat wujud zat dan peristiwa-peristiwa alam.
2. Ilmu Kimia, mempelajari segala sesuatu tentang zat-zat yang terkandung dalam komponen abiotik dan biotik.
3. Ilmu Biologi, mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup.



Materi-materi yang dipelajari oleh BIOLOGI :
1. Ciri-ciri makhluk hidup
2. Klasifikasi makhluk hidup
3. Keanekaragaman pada tingkat organisasi kehidupan
4. Keanekaragaman pada tingkat ekologis (lingkungan)
5. Keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya
6. Kepadatan populasi penduduk
7. Pencemaran dan kerusakan lingkungan



Cara saintis bekerja :
1. bekerja dengan metode ilmiah
2. bekerja dengan sikap ilmiah
3. bekerja dengan komunikasi ilmiah



Langkah-langkah dalam metode ilmiah :
1. MERUMUSKAN MASALAH
Merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan
2. OBSERVASI (pengamatan)
Mengobservasi bertujuan untuk mengumpulkan data. Ada 2 macam observasi :
-Observasi Kualitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat indera, misal melihat, mendengar, membau, meraba, merasa.
Data observasi kualitatif berupa kalimat deskriptif (penjelasan)
- Observasi Kuantitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat ukur, misal menimbang, mengukur, mengukur volume, dll.
3. HIPOTESIS
Menduga sementara jawaban dari Rumusan Masalah berdasarkan hasil Observasi.
4. EKSPERIMEN
Membuktikan hipotesis dengan melakukan percobaan.
5. KESIMPULAN
Menyimpulkan jawaban apakah hipotesis diterima atau ditolak.
6. EKSPERIMEN ULANG
Jika hipotesis ditolak maka harus melakukan eksperimen ulang



Sikap Ilmiah yang harus dimiliki saintis adalah :
1. Ingin tahu
2. Jujur
3. Teliti
4.Terbuka
5. Mau menerima masukan
6. Obyektif



Komukasi Ilmiah diperlukan untuk membuat Laporan hasil Eksperimen. Macam-macam komunikasi ilmiah adalah :
1. Deskripsi
2. Tabel
3. Diagram
4. Bagan
5. Gambar

29 Agu 2012

Vulkanisme

Semua gejala di dalam bumi sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut vulkanisme. Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan sumber tenaga magma untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya.
Lalu apa yang disebut magma? Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terdapat di dalam kulit bumi, terjadi dari berbagai mineral dan gas yang terlarut di dalamnya. Magma terjadi akibat adanya tekanan di dalam bumi yang amat besar, walaupun suhunya cukup tinggi, tetapi batuan tetap padat. Jika terjadi pengurangan tekanan, misalnya adanya retakan, tekanannya pun akan menurun sehingga batuan tadi menjadi cair pijar atau disebut magma.
Magma bisa bergerak ke segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan bumi. Jika gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma. Sedangkan magma yang bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan gunung api atau disebut juga vulkan.
Hal ini berarti intrusi magma tidak mencapai ke permukaan bumi. Mungkin hanya sebagian kecil intrusi magma yang bisa mencapai ke permukaan bumi. Namun yang perlu diingat bahwa intrusi magma bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk tonjolan berupa pegunungan. Secara rinci, adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam bentuk (perhatikan gambar penampang gunung api), yaitu:

Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.
Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata.
Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan.
Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.
Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.

Tentunya Anda masih ingat bahwa jika aktivitas magma mencapai ke permukaan bumi, maka gerakan ini dinamakan ekstrusi magma. Jadi ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api. Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan. Oleh karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan.
Secara umum ekstrusi magma dibagi dalam tiga macam, yaitu:

Ekstrusi linier, terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ekstrusi areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km persegi.
Ekstrusi sentral, terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.

Berdasarkan sifat erupsi dan bahan yang dikeluarkannya, ada 3 macam gunung berapi sentral, yaitu:

Gunung api perisai. Gunung api ini terjadi karena magma yang keluar sangat encer. Magma yang encer ini akan mengalir ke segala arah sehingga membentuk lereng sangat landai. Ini berarti gunung ini tidak menjulang tinggi tetapi melebar. Contohnya: Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Kepulauan Hawaii.
Gunung api maar. Gunung api ini terjadi akibat adanya letusan eksplosif. Bahan yang dikeluarkan relatif sedikit, karena sumber magmanya sangat dangkal dan sempit. Gunung api ini biasanya tidak tinggi, dan terdiri dari timbunan bahan padat (efflata). Di bekas kawahnya seperti sebuah cekungan yang kadang-kadang terisi air dan tidak mustahil menjadi sebuah danau. Misalnya Danau Klakah di Lamongan atau Danau Eifel di Prancis.
Gunung api strato. Gunung api ini terjadi akibat erupsi campuran antara eksplosif dan efusif yang bergantian secara terus menerus. Hal ini menyebabkan lerengnya berlapis-lapis dan terdiri dari bermacam-macam batuan. Gunung api inilah yang paling banyak ditemukan di dunia termasuk di Indonesia. Misalnya gunung Merapi, Semeru, Merbabu, Kelud, dan lain-lain.


21 Agu 2012

Besaran dan Satuan Transcript

  • 1. BESARAN DAN SATUAN Abdul Qodir, S.T.
  • 2. Pendahuluan Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Materi Pokok Besaran dan Pengukuran
  • 3. Pengertian Mengukur : membandingkan sesuatu dengan sesuatu lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan Satuan : nilai standar bagi pembanding alat ukur Besaran : segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka
  • 4. Contoh Jarak Kota Malang – Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam
  • 5. Contoh Jarak Kota Malang – Surabaya 90 km , dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam Besaran = Jarak Nilai Besaran = 90 Satuan = km
  • 6. Contoh Jarak Kota Malang – Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam Besaran = waktu Nilai Besaran = 2,5 Satuan = jam
  • 7. Contoh Jarak Kota Malang – Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam Besaran = kecepatan rata-rata Nilai Besaran = 36 Satuan = km/ jam
  • 8. Besaran Pokok Turunan Besaran yang satuannya telah ditetapkan (distandarkan) Besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok
  • 9. Besaran Pokok Besaran Satuan Panjang Meter (m) Massa Kilogram (kg) Waktu Sekon (s) Arus listrik Ampere (A) Suhu Kelvin (K) Jumlah zat Mol Intensitas cahaya Kandela (cd)
  • 10. Besaran Pokok (Tambahan) Besaran Satuan Sudut datar Radian (rad) Sudut ruang Steradian (sr)
  • 11. Besaran Turunan Besaran Satuan Luas m 2 Volume m 3 Massa Jenis kg.m -3 Kecepatan m.s -1 Percepatan m.s -2 Gaya kg.m.s -2 Usaha kg.m 2 .s -2 Tekanan kg.m -1 .s -3
  • 12. Besaran Setara Dua besaran setara jika dapat dinyatakan dengan satuan yang sama Panjang, lebar, dan tinggi adalah tiga besaran yang setara karena dapat dinyatakan dengan m Usaha setara dengan energi dengan satuan J Berat setara dengan gaya dengan satuan N
  • 13. Sistem Satuan Sistem lokal Panjang: depa, jengkal, hasta, marhalah Luas: tumbak Volume: kullah, kati, mud Sistem Britania ( British System ) Panjang: foot (ft) Massa: pound (lb) Gaya: pound force (lbf)
  • 14. Sistem Satuan Sistem Internasional (SI) Panjang: Meter (m) Massa: Kilogram (kg) Waktu: Sekon (s) Arus listrik: Ampere (A) Suhu: Kelvin (K) Jumlah zat: Mol Intensitas cahaya: Kandela (cd)
  • 15. Satuan SI pengganti satuan Standar Besaran Satuan Satuan Pengganti Gaya kg.m.s -2 Newton (N) Usaha kg.m 2 .s -2 Joule (J) Tekanan kg.m -1 .s -2 Pascal (Pa) Daya kg.m 2 .s -3 Watt (W) Frekuensi s -1 Hertz (Hz) Muatan listrik A.s Coulomb (C)
  • 16. Satuan Standar Satu meter standar adalah panjang lintasan yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu 1/299.792.458 sekon Satu kilogram standar adalah massa sebuah silinder logam yang terbuat dari platina iridium yang disimpan di Sevres, Prancis
  • 17. Satuan Standar Satu sekon standar adalah waktu yang dibutuhkan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali Satu ampere standar didefinisikan sebagai arus tetap, yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajar dengan panjang tak terhingga, dengan luas penampang yang dapat diabaikan dan terpisahkan sejauh satu meter dalam vakum, yang akan menghasilkan gaya antara kedua batang penghantar sebesar 2 × 10 –7 Nm –1
  • 18. Satuan Standar Satuan standar suhu adalah kelvin (K), yang didefinisikan sebagai satuan suhu mutlak dalam termodinamika yang besarnya sama dengan 1/273,16 dari suhu titik tripel air Intensitas cahaya dalam SI mempunyai satuan kandela (cd), yang besarnya sama dengan intensitas sebuah sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 × 10 12 Hz dan memiliki intensitas pancaran 1/683 watt per steradian pada arah tertentu
  • 19. Satuan Standar Satu mol standar setara dengan jumlah zat yang mengandung partikel elementer sebanyak jumlah atom di dalam 1,2 10 -2 kg karbon-12
  • 20. Awalan dalam SI Awalan Simbol Faktor Kilo K 10 3 Mega M 10 6 Giga G 10 9 Tera T 10 12 Peta P 10 15 E xa E 10 18 Awalan Simbol Faktor mili m 10 -3 mikro µ 10 -6 nano n 10 -9 piko p 10 -12 femco f 10 -15 ato a 10 -18
  • 21. Contoh 1 km = 1 x 10 3 m = 1000 m 2 nm = 2 x 10 -9 m 3 MW = 3 x 10 6 W 40 µC = 40 x 10 -6 C
  • 22. Konversi Satuan Konversi satuan adalah mengubah nilai besaran yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu menjadi nilai besaran yang sama yang dinyatakan dalam satuan yang berbeda Konversi satuan dilakukan dengan mengalikan atau membagi nilai besaran dengan faktor konversi
  • 23. Contoh 1 kg = 2,2046 lb (faktor konversi)
  • 24. Contoh 3 mg = … kg ?
  • 25. Kuis (10 menit) 1. Diketahui faktor konversi 1 in. = 2,54 cm maka, a. 3 in. = … cm b. 3 cm = … in. 2. Konversikan sesuai satuan yang diminta: a. 3 nm = … mm b. 3 GV = … mV
  • 26. Dimensi Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran tersebut tersusun dari besaran-besaran pokok
  • 27. Dimensi Besaran Pokok Besaran Satuan Dimensi Panjang m L Massa Kg M Waktu s T Arus listrik A I Suhu K θ Jumlah zat Mol N Intensitas cahaya cd J
  • 28. Dimensi Besaran Turunan Besaran Satuan Dimensi Gaya N (kg.m.s -2 ) M.L.T -2 Usaha J (kg.m 2 .s -2 ) M.L 2 .T -2 Tekanan Pa (kg.m -1 .s -2 ) M.L -1 .T -2 Daya W (kg.m 2 .s -3 ) M.L 2 .T -3 Frekuensi Hz (s -1 ) T -1 Muatan listrik C (A.s) I.T
  • 29. Dimensi Besaran Turunan Kalor jenis Satuan: J.kg -1 .K -1 Dimensi: M.L 2 .T -2 .M -1 . θ -1 = L 2 .T -2 . θ -1
  • 30. Dimensi Besaran Turunan Persamaan gaya gravitasi Newton F = Gaya gravitasi, N G = Tetapan gravitasi universal m 1 , m 2 = massa benda 1 dan 2, kg r = jarak antara dua benda, m Tentukan dimensi G
  • 31. Dimensi Besaran Turunan
  • 32. Tugas (1) Latihan 1.1 No.1
  • 33. Tugas (2) Persamaan gas ideal dirumuskan sebagai berikut: pV = nRT dengan, p = tekanan, Pa V = volume, m 3 n = jumlah zat, mol R = tetapan gas ideal T = suhu, K Tentukan dimensi R
  • 34. Pengukuran Besaran Pengukuran panjang Pengukuran massa Pengukuran waktu
  • 35. Alat Ukur Panjang Mistar Jangka sorong Mikrometer Sekrup
  • 36. Mistar Hasil pengukuran besaran dinyatakan dengan beberapa angka pasti dan satu angka taksiran yang terletak di belakang Pengukuran dengan mistar memiliki ketelitian 1 mm
  • 37. Mistar Hasil pengukuran X 0 = 3,24 (benar) X 0 = 3,23 (benar) X 0 = 3,16 (salah) X 0 = 3,2 (salah) 2 3 4
  • 38. Jangka Sorong Pengukuran dengan jangka sorong memiliki ketelitian 0,1 mm
  • 39. Jangka Sorong – Cara Kerja Mengukur diameter luar benda Mengukur diameter dalam benda Mengukur kedalaman benda
  • 40. Jangka Sorong – Cara Pembacaan Skala Skala utama , satuan cm Skala nonius , satuan mm Cara pembacaan Perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama Perhatikan skala utama sebelum nol pada skala nonius Hasil pembacaan = Skala Utama + Skala Nonius
  • 41. Mikrometer Sekrup Pengukuran dengan mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm
  • 42. Mikrometer Sekrup – Komponen Poros tetap Poros geser / putar Skala utama Skala nonius Pemutar Pengunci
  • 43. Mikrometer Sekrup – Cara Kerja Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang. Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat. Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi 'klik'.
  • 44. Alat Ukur Massa Neraca Lengan Neraca Kimia Neraca Digital
  • 45. Alat Ukur Waktu Jam matahari Jam Pasir Arloji Stop Watch
  • 46. Tugas (3) Latihan 1.2 No.1,2
  • 47. Bilangan Penting Bilangan Penting adalah bilangan yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran dengan alat ukur Bilangan Penting terdiri atas beberapa angka pasti dan satu angka taksiran Contoh: 3,24 cm ( 3,2 = angka pasti, 4 = angka taksiran)
  • 48. Bilangan Eksak Bilangan Eksak adalah bilangan pasti yang diperoleh dari kegiatan membilang Contoh: 3 butir telur 4 lembar kertas 6 ekor kambing
  • 49. Aturan Menyatakan Banyaknya Angka Penting S emua angka bukan nol adalah angka penting 258,14 m (5 angka penting) A ngka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting; 70,02 cm (4 ap)
  • 50. Aturan Menyatakan Banyaknya Angka Penting A ngka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting, kecuali jika angka sebelum nol diberi garis bawah, angka penting berakhir pada garis bawah 700 (3 ap), 84,0 (3 ap) 3 2 0 (2 ap)
  • 51. Aturan Menyatakan Banyaknya Angka Penting angka nol di sebelah kiri angka bukan nol bukan angka penting 0,025 (2 ap) 0,00470 (3 ap)
  • 52. Aturan Berhitung dengan Angka Penting Hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan penting hanya boleh memiliki satu angka taksiran Contoh: 252 , 8 kg (8 = angka taksiran) 2 , 37 kg + (7 = angka taksiran) 2 55 , 17 kg (1 & 7 = angka taksiran) ditulis 255,2 kg
  • 53. Aturan Berhitung dengan Angka Penting Hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan penting hanya boleh memiliki satu angka taksiran Contoh: 5 7 0 cm (7 = angka taksiran) 364 cm - (4 = angka taksiran) 20 6 cm (0 & 6 = angka taksiran) ditulis 2 1 0 cm
  • 54. Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting hasil perkalian atau pembagian dua bilangan penting, sama dengan jumlah angka penting yang paling sedikit dari salah satu faktor Contoh: 25.3 m x 14 m = 354.2 m 2 (3 ap) (2 ap) Ditulis: 3 5 0 m 2
  • 55. Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting hasil perkalian atau pembagian dua bilangan penting, sama dengan jumlah angka penting yang paling sedikit dari salah satu faktor Contoh: 394.5 m : 15 s = 26,3 m/s (4 ap) (2 ap) Ditulis: 26 m/s
  • 56. Aturan Berhitung dengan Angka Penting H asil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dan bilangan eksak memiliki angka penting sebanyak bilangan pentingnya Contoh: 8.57 c m x 12 = 102.84 cm (3 ap) (bil. eksak) Ditulis: 103 cm
  • 57. Aturan Berhitung dengan Angka Penting H asil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dan bilangan eksak memiliki angka penting sebanyak bilangan pentingnya Contoh: 8.57 c m : 3 = 2.8 56667 cm (3 ap) (bil. eksak) Ditulis: 2,86 cm
  • 58. Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting dari hasil pemangkatan atau penarikan akar sama dengan jumlah angka penting dari bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya Contoh: (4,32 m) 3 = 80,621568 m 3 (3 ap) Ditulis: 80,6 m 3
  • 59. Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting dari hasil pemangkatan atau penarikan akar sama dengan jumlah angka penting dari bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya Contoh: √ 25 cm 2 = 5 cm (2 ap) Ditulis: 5,0 cm
  • 60. Aturan Pembulatan angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah 6,423 angka 3 dibulatkan ke bawah jadi 6,42 angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas 6,426 angka 6 dibulatkan ke atas jadi 6,43 angka 5 dibulatkan menjadi genap 6,425 angka 5 dibulatkan ke bawah jadi 6,42 6,435 angka 5 dibulatkan ke atas jadi 6,44
  • 61. Tugas (4) Latihan 1.3 No.1,2,3
  • 62. Notasi Ilmiah a bilangan penting 1 ≤ a < 10 n bilangan bulat 10 n menyatakan orde
  • 63. Aturan menulis hasil pengukuran dengan notasi ilmiah P indahkan koma desimal sampai tersisa satu angka jika koma desimal pindah ke kiri, n adalah bulat positif , jika ke kanan n adalah bulat negatif n adalah banyaknya angka yang dilewati sewaktu memindahkan koma desimal 75 4 00 W = 7,54 x 10 4 W 0,000570 N = 5 , 70 x 10 -4 N
  • 64. Tugas (5) Latihan 1.1 No.2 dan 3

6 Agu 2012

Rangkuman Bhs. Inggris,

Speech Act

Grretings : 1) Good Morning
                   2) Good Afternoon
                   3) Good Evening
                   4) Hi
                   5) Hello
Responses :
1)    Good Morning
2)    Good Afternoon
3)    Good Evening
4)    Hi
5)    Hello

Nice to meet you
Good Bye
Good to meet you
Good Night
Pleased to meet you
Bye !
See you !

New Horizon

 -         Good Morning              : 06.00 a.m – 12.00 a.m
-         Good Afternoon           : 12.00 a.m – 06.00 p.m
-         Good Evening               : 06.00 p.m – The time you go to bed
-         Good Night                   : The time you go to bed
Greeting Card

Example     :
For Mira
A Best Friend
Hi Mira ! How are you ? Its been two months since the last time we played basket ball in my school yard. Lets meet again and spend some time at my house. How about having an “ Ayam Bakar “ party with my family ? can not wait to see you.
 preposisi

on : di atas ( menempel )
above : di atas ( lurus, tidak menempel )
over : di atas ( melayang )
in : di dalam 
beside : di samping
behind : di belakang
in front of : di depan
Modals

Example :
( + ) I could swim well
( ? ) could you swim well ?
( - ) I could not swim well
Dialog

Example :
Rani    : Good Afternoon, I'm Rani.
              Are you Febri Zamrotul ?
Febri   : Yes, Please call me Febri.
Rani    : What's your full name ?
Febri   : My full name is Febri Zamrotul Firdausi.
Rani    : Where were you born ?
Febri   : I was born in Jember.
Rani    : What do you want to be ?
Febri   : I want to be the teacher.
Rani    : What is your hobby ?
Febri   : My hobby is cycling.
Rani    : Thank's for your time.
Febri   : You are welcome.

Imperative ( kal. perintah )

V1 + please !
Be + Tempat / Pekerjaan / Sifat
Example :
- Open your book, please !
- Be carefull.

Prohibition ( kal. larangan )

Don't + V1 + please !
Don't + be + Tempat / Pekerjaan / Sifat
Example :
- Don't smoke here !
- Don't be noisy !

We use these expressions to express gratitude

- Thank You.
- Thank's.
- Thank you very much.

We use these expressions to express apology

- Sorry.
- Iam very sorry.
- Please, excuse me.

We use these expressions to ask information

1.) excuse me. What is your name ?
2.) Canyou tell me. Where do you live ?
3.) Can you help me find the laboratory ?
4.) Sorry to troble you, but do you know where anisa is ?
5.) Could any one tell me when the test is ?
6.) Do you happen to know where the bank is ?

We use these expressions to give information

1.) My name is Edo.
2.) I live in jln. Setia Bhudi.
3.) Anisa is in the post office.
4.) Take your first right.
5.) Go straight up the street. It's on the left.
6.) The test is on June, 2007.

To Be

I                         am
You                   are
They                 are
We                    are
He                     is
She                   is
It                       is
Descriptive Text

Ok my friends, I want to describe to my house and family
           My name is Febri. My parents name are mr.Yudya Krestyono and mrs. Farida Nurhana. I have one sister, She is ayu. Almost every holiday, we take a walk to Jember Town. And Iam very happy.
           I have a house. My house is big. I have many rooms. I have four bedrooms, one bathroom, one dining room, and one living room. My house is very fresh. Beside my house, many flowers and tree's. Behind my house is garden. Iam very happy stay in my house.
Daily Activity
         
          Everyday, I usually get up at 04.15 a.m. Then I pray shubuh at 04.30 a.m. After that, I have breakfast at 06.00 a.m. Next, I take a bath at 06.15 a.m. After that, I go to school by motor cycle. Then, I go to home at 13.00 p.m. After that, I have lunch. Then, I pray dhuhur. After pray dhuhur, I take a nap. Next, I pray ashar at 15.00 p.m. After pray ashar, I study. After that, I pray maghrib at 18.00 p.m. After pray maghrib, I have dinner with my family. Next, I pray isyak at 19.00 p.m. After that, I wacth TV. After that, I go to bed at 20.00 p.m. 
Example Paragraph

1.      Every morning, Lilis stands beside the bed. She is not get up  at six thirty. She get up at five thirty. She is wearing pyjamas. In the her bedroom, There are : clock, pillow, blanket, bed and cupboard.
2.      Mr. Bang So Yeun usually rides his motor cycle to the his office. He passes the street when he goes to his office. He always wears a helmet when he ride on his motor cycle.

Ciri-ciri Paragraf

Ciri-ciri Paragraf

1. mempunyai ide atau gagasan pokok

2. mempunyai kepanduan / kelompok hubungan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain dalam paragraf tersebut

3. tiap paragraf mengembakan ide atau gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat penting

4. paragraf disusun dengan mengunakan kalimat efektif sehingga ide bisa tersampaikan

Ciri-ciri makhluk hidup

Dalam alam semesta kita, dapat dibedakan menjadi 2 komponen, yaitu :

1. Komponen abiotik
merupakan komponen dalam alam semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll.
2. Komponen biotik
merupakan komponen dalam alam semesta yang hidup, misalnya manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bakteri, dll.



Alam semesta dipelajari oleh ilmu SAINS.
Ilmu SAINS terdiri dari 3 cabang ilmu yaitu :
1. Ilmu Fisika, mempelajari segala sesuatu tentang abiotik berupa sifat wujud zat dan peristiwa-peristiwa alam.
2. Ilmu Kimia, mempelajari segala sesuatu tentang zat-zat yang terkandung dalam komponen abiotik dan biotik.
3. Ilmu Biologi, mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup.



Materi-materi yang dipelajari oleh BIOLOGI :
1. Ciri-ciri makhluk hidup
2. Klasifikasi makhluk hidup
3. Keanekaragaman pada tingkat organisasi kehidupan
4. Keanekaragaman pada tingkat ekologis (lingkungan)
5. Keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya
6. Kepadatan populasi penduduk
7. Pencemaran dan kerusakan lingkungan



Cara saintis bekerja :
1. bekerja dengan metode ilmiah
2. bekerja dengan sikap ilmiah
3. bekerja dengan komunikasi ilmiah



Langkah-langkah dalam metode ilmiah :
1. MERUMUSKAN MASALAH
Merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan
2. OBSERVASI (pengamatan)
Mengobservasi bertujuan untuk mengumpulkan data. Ada 2 macam observasi :
-Observasi Kualitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat indera, misal melihat, mendengar, membau, meraba, merasa.
Data observasi kualitatif berupa kalimat deskriptif (penjelasan)
- Observasi Kuantitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat ukur, misal menimbang, mengukur, mengukur volume, dll.
3. HIPOTESIS
Menduga sementara jawaban dari Rumusan Masalah berdasarkan hasil Observasi.
4. EKSPERIMEN
Membuktikan hipotesis dengan melakukan percobaan.
5. KESIMPULAN
Menyimpulkan jawaban apakah hipotesis diterima atau ditolak.
6. EKSPERIMEN ULANG
Jika hipotesis ditolak maka harus melakukan eksperimen ulang



Sikap Ilmiah yang harus dimiliki saintis adalah :
1. Ingin tahu
2. Jujur
3. Teliti
4.Terbuka
5. Mau menerima masukan
6. Obyektif



Komukasi Ilmiah diperlukan untuk membuat Laporan hasil Eksperimen. Macam-macam komunikasi ilmiah adalah :
1. Deskripsi
2. Tabel
3. Diagram
4. Bagan
5. Gambar

pengamatan gejala alam

Dalam alam semesta kita, dapat dibedakan menjadi 2 komponen, yaitu :

1. Komponen abiotik
merupakan komponen dalam alam semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll.
2. Komponen biotik
merupakan komponen dalam alam semesta yang hidup, misalnya manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bakteri, dll.



Alam semesta dipelajari oleh ilmu SAINS.
Ilmu SAINS terdiri dari 3 cabang ilmu yaitu :
1. Ilmu Fisika, mempelajari segala sesuatu tentang abiotik berupa sifat wujud zat dan peristiwa-peristiwa alam.
2. Ilmu Kimia, mempelajari segala sesuatu tentang zat-zat yang terkandung dalam komponen abiotik dan biotik.
3. Ilmu Biologi, mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup.



Materi-materi yang dipelajari oleh BIOLOGI :
1. Ciri-ciri makhluk hidup
2. Klasifikasi makhluk hidup
3. Keanekaragaman pada tingkat organisasi kehidupan
4. Keanekaragaman pada tingkat ekologis (lingkungan)
5. Keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya
6. Kepadatan populasi penduduk
7. Pencemaran dan kerusakan lingkungan



Cara saintis bekerja :
1. bekerja dengan metode ilmiah
2. bekerja dengan sikap ilmiah
3. bekerja dengan komunikasi ilmiah



Langkah-langkah dalam metode ilmiah :
1. MERUMUSKAN MASALAH
Merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan
2. OBSERVASI (pengamatan)
Mengobservasi bertujuan untuk mengumpulkan data. Ada 2 macam observasi :
-Observasi Kualitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat indera, misal melihat, mendengar, membau, meraba, merasa.
Data observasi kualitatif berupa kalimat deskriptif (penjelasan)
- Observasi Kuantitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat ukur, misal menimbang, mengukur, mengukur volume, dll.
3. HIPOTESIS
Menduga sementara jawaban dari Rumusan Masalah berdasarkan hasil Observasi.
4. EKSPERIMEN
Membuktikan hipotesis dengan melakukan percobaan.
5. KESIMPULAN
Menyimpulkan jawaban apakah hipotesis diterima atau ditolak.
6. EKSPERIMEN ULANG
Jika hipotesis ditolak maka harus melakukan eksperimen ulang



Sikap Ilmiah yang harus dimiliki saintis adalah :
1. Ingin tahu
2. Jujur
3. Teliti
4.Terbuka
5. Mau menerima masukan
6. Obyektif



Komukasi Ilmiah diperlukan untuk membuat Laporan hasil Eksperimen. Macam-macam komunikasi ilmiah adalah :
1. Deskripsi
2. Tabel
3. Diagram
4. Bagan
5. Gambar
 

Dwi Nurul Istiqomah Template by Ipietoon Cute Blog Design