13 Jun 2013

Soal IPS

Kumpulan soal IPS Kelas VII SMP | Soal IPS Kelas 7 SMP Semester 2

11MEI
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat
1. Uraian berikut yang bukan definisi pasar secara ekonomi yaitu ….
a. pasar adalah sarana bertemunya pembeli dan penjual, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan kegiatan transaksi jual beli
b. pasar adalah suatu mekanisme pertukaran sehingga terjadi transaksi jual beli
c. pasar adalah titik potong antara fungsi permintaan dan penawaran
d. pasar adalah tempat pembeli menjual barang dagangan
2. Konsekuensi dari banyaknya pedagang/ produsen dalam pasar persaingan sempurna adalah ….
a. pedagang terpaksa menjual dengan harga rendah
b. produk menjadi terdiferensiasi
c. produsen menguasai konsumen
d. produsen tidak bisa memengaruhi harga pasar
3. Hal yang membedakan antara pasar lokal dan pasar nasional berbeda adalah ….
a. jumlah pedagang
b. daya beli konsumen
c. sifat barang yang diperjualbelikan
d. jumlah barang yang diperjualbelikan
4. Peranan pasar bagi produsen adalah .…
a. sarana bersaing
b. membuka kesempatan kerja
c. memperkenalkan produk barang
d. sumber daya produksi
5. Pasar berfungsi dalam pembentukan harga dapat dijumpai dalam bentuk ….
a. proses tawar menawar
b. proses pembelian barang
c. barang yang dijualbelikan
d. proses pembayaran
6. Pasar sebagai tempat promosi dapat dibuktikan dalam bentuk ….
a. banyaknya iklan terpasang
b. tempat pembelian barang
c. banyaknya benda dijual
d. terjadi tawar menawar
7. Berikut merupakan syarat sebuah pasar, kecuali ….
a. ada pembeli
b. ada penjual
c. ada barang yang diperjualbelikan
d. ada tempat untuk berjualan
8. Pembelian barang-barang tertentu secara on line yang sekarang banyak dilakukan pada kehidupan masyarakat modern merupakan contoh pasar ….
a. internasional
b. abstrak
c. konkret
d. regional
9. Berdasarkan wilayah kegiatannya, bursa tenaga kerja merupakan contoh pasar ….
a. abstrak
b. produksi
c. distribusi
d. nasional
10. Pekan Raya Jakarta termasuk jenis pasar ….
a. abstrak
b. tahunan
c. regional
d. lokal
II. Essay
1. Apakah yang dimaksud dengan pasar?
2. Bagaimanakah syarat terjadinya pasar?
3. Sebutkan tiga fungsi pasar.
4. Apakah yang dimaksud pasar persaingan tidak sempurna? Sebutkan.
5. Apakah yang terjadi jika tidak ada pasar di masyarakat?

Soal IPS

ULANGAN TENGAH SEMESTER 2
TAHUN AJARAN 2010 / 2011

            Mata Pelajaran        : Ilmu Pengetahuan Sosial
            Kelas                      : IV

A.    Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1.    Tanah di pegunungan cocok untuk usaha …
2.    Tanaman yang termasuk horitkultura adalah …
3.    Daerah penghasil tembaga terbesari di Indonesia adalah …
4.    Tumbuhan dan hewan termasuk sumber daya alam …
5.    Bahan baku pembuatan pesawat terbang adalah …
6.    Kegiatan menyalurkan barang-barang dari produsen kepada orang-orang yang membutuhkan disebut …
7.    Penanaman hutan kembali disebut …
8.    Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah …
9.    Pertumbuhan ekonomi suatu daerah tergantung pada …
10.    Kegiatan ekonomi penduduk perkotaan sebagian besar adalah …
11.    Sumber daya alam perikanan banyak terdapat di daerah …
12.    Hasil olahan dari minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar pesawat jet adalah …
13.    Iuran yang dibayar sekali oleh anggota koperasi disebut …
14.    Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas …
15.    Koperasi yang menyediakan kebutuhan sehari-hari disebut …
16.    Bapak koperasi Indonesia adalah …
17.    Pancasila termasuk landasan …… dalam koperasi.
18.    Jasa yang dibagikan kepada anggota setiap akhir tahun disebut …
19.    Modal koperasi berasal dari …
20.    Koperasi yang memiliki kegiatan dalam berbagai macam usaha disebut …
21.    Kekuasaan tertinggi pada koperasi dipegang oleh …
22.    Tujuan utama didirikannya koperasi untuk …
23.    Hari koperasi diperingati setiap tanggal …
24.    Lambang keadilan dalam koperasi digambarkan dengan …
25.    Koperasi yang bergerak di bidang usaha pembuatan barang disebut …


B.    Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1.    Sebutkan 3 cara melestarikan hutan ?
2.    Jelaskan yang dimaksud pengeboran minyak lepas pantai ?
3.    Apakah kegiatan ekonomi itu ? Jelaskan ?
4.    Sebutkan kewajiban yang harus dibayar oleh anggota koperasi ?
5.    Apakah arti lambang koperasi yang berupa daun kapas ?



Kunci Jawaban:

1.    perkebunan
2.    tanaman teh, kopi dan kelapa sawit
3.    tembagapura
4.    hayati
5.    almunium
6.    distribusi
7.    reboisasi
8.    emas, nikel, batubara
9.    alamnya
10.    buruh pabrik
11.    pantai
12.    avture
13.    simpanan pokok
14.    kekeluargaan dan gotong royong
15.    koperasi konsumsi
16.    Drs. Mohammad Hatta
17.    idiil
18.    SHU
19.    anggota
20.    koperasi produksi
21.    pengurus koperasi
22.    mensejahterakan para anggota
23.    12 Juli
24.    timbangan
25.    koperasi produksi

1.    Reboisasi, Tidak menebang pohon sembarang dan tebang pilih.
2.    Usaha kegiatan ekonomi yang dilakukan di laut dalam menghasilkan minyak bumi.
3.    kegiatan yang berupa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
4.    Simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela
5.    Kemakmuran yang hendak dicapai

12 Jun 2013

Penyebab dan Dampak Hujan Asam


Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang benar-benar difikirkan oleh manusia. Ini merupakan masalah umum yang secara berangsur-angsur mempengaruhi kehidupan manusia. Istilah Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis tentang polusi industri di Inggris (Anonim, 2001). Tetapi istilah hujan asam tidaklah tepat, yang benar adalah deposisi asam.

Deposisi asam ada dua jenis, yaitu deposisi kering dan deposisi basah. Deposisi kering ialah peristiwa kerkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Ini dapat terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun asap pabrik. Selain itu deposisi kering juga dapat terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Biasanya deposisi jenis ini terjadi dekat dari sumber pencemaran.

Deposisi basah ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asap di dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan dari awan tadi, maka air hujan yang turun bersifat asam. Deposisi asam dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut ke dalam air hujan dan turun ke bumi. Asam itu tercuci atau wash out. Deposisi jenis ini dapat terjadi sangat jauh dari sumber pencemaran.
Hujan secara alami bersifat asam karena Karbon Dioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.

Hujan pada dasarnya memiliki tingkat keasaman berkisar pH 5, apabila hujan terkontaminasi dengan karbon dioksida dan gas klorine yang bereaksi serta bercampur di atmosphere sehingga tingkat keasaman lebih rendah dari pH 5, disebut dengan hujan asam.

Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan tetapi sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara alami, misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami. Sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran BBF, peleburan logam dan pembangkit listrik. Minyak bumi mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang tersebut beroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat (Soemarwoto O, 1992).

Kadar SO2 tertinggi terdapat pada pusat industri di Eropa, Amerika Utara dan Asia Timur. Di Eropa Barat, 90% SO2 adalah antrofogenik. Di Inggris, 2/3 SO2 berasal dari pembangkit listrik batu bara, di Jerman 50% dan di Kanada 63% (Anonim, 2005). 

Menurut Soemarwoto O (1992), 50% nitrogen oxides terdapat di atmosfer secara alami, dan 50% lagi juga terbentuk akibat kegiatan manusia, terutama akibat pembakaran BBF. Pembakaran BBF mengoksidasi 5-50% nitrogen dalam batubara , 40-50% nitrogen dalam minyak berat dan 100% nitrogen dalam mkinyak ringan dan gas. Makin tinggi suhu pembakaran, makin banyak Nox yang terbentuk. 

Selain itu NOx juga berasal dari aktifitas jasad renik yang menggunakan senyawa organik yang mengandung N. Oksida N merupakan hasil samping aktifitas jasad renik itu. Di dalam tanah pupuk N yang tidak terserap tumbuhan juga mengalami kimi-fisik dan biologik sehingga menghasilkan N. Karena itu semakin banyak menggunakan pupuk N, makin tinggi pula produksi oksida tersebut.

Senyawa SO2 dan NOx ini akan terkumpul di udara dan akan melakukan perjalanan ribuan kilometer di atsmosfer, disaat mereka bercampur dengan uap air akan membentuk zat asam sulphuric dan nitric. Disaat terjadinya curah hujan, kabut yang membawa partikel ini terjadilah hujam asam. Hujan asam juga dapat terbentuk melalui proses kimia dimana gas sulphur dioxide atau sulphur dan nitrogen mengendap pada logam serta mongering bersama debu atau partikel lainnya (Anonim. 2005).

Dampak Hujan Asam 
Terjadinya hujan asam harus diwaspadai karena dampak yang ditimbulkan bersifat global dan dapat menggangu keseimbangan ekosistem. Hujan asam memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada lingkungan abiotik, antara lain :

Danau
Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species yang bertahan. Jenis Plankton dan invertebrate merupakan mahkluk yang paling pertama mati akibat pengaruh pengasaman. Apa yang terjadi jika didanau memiliki pH dibawah 5, lebih dari 75 % dari spesies ikan akan hilang (Anonim, 2002). Ini disebabkan oleh pengaruh rantai makanan, yang secara signifikan berdampak pada keberlangsungan suatu ekosistem. Tidak semua danau yang terkena hujan asam akan menjadi pengasaman, dimana telah ditemukan jenis batuan dan tanah yang dapat membantu menetralkan keasaman.

Tumbuhan dan Hewan
Hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah akan menyapu kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh. Serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang akan bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit, kekeringan dan mati. Seperti halnya danau, Hutan juga mempunyai kemampuan untuk menetralisir hujan asam dengan jenis batuan dan tanah yang dapat mengurangi tingkat keasaman.
Pencemaran udara telah menghambat fotosintesis dan immobilisasi hasil fotosintesis dengan pembentukan metabolit sekunder yang potensial beracun. Sebagai akibatnya akar kekurangan energi, karena hasil fotosintesis tertahan di tajuk. Sebaliknya tahuk mengakumulasikan zat yang potensial beracun tersebut. Dengan demikian pertumbuhan akar dan mikoriza terhambat sedangkan daunpun menjadi rontok. Pohon menjadi lemah dan mudah terserang penyakit dan hama.
Penurunan pH tanah akibat deposisi asam juga menyebabkan terlepasnya aluminium dari tanah dan menimbulkan keracunan. Akar yang halus akan mengalami nekrosis sehingga penyerapan hara dan iar terhambat. Hal ini menyebabkan pohon kekurangan air dan hara serta akhirnya mati. Hanya tumbuhan tertentu yang dapat bertahan hidup pada daerah tersebut, hal ini akan berakibat pada hilangnya beberapa spesies. Ini juga berarti bahwa keragaman hayati tamanan juga semakin menurun.

Kadar SO2 yang tinggi di hutan menyebabkan noda putih atau coklat pada permukaan daun, jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kematian tumbuhan tersebut. Menurut Soemarmoto (1992), dari analisis daun yang terkena deposisi asam menunjukkan kadar magnesium yang rendah. Sedangkan magnesium merupakan salah satu nutrisi assensial bagi tanaman. Kekurangan magnesium disebabkan oleh pencucian magnesium dari tanah karena pH yang rendah dan kerusakan daun meyebabkan pencucian magnesium di daun.

Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi. Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.

Kesehatan Manusia
Dampak deposisi asam terhadap kesehatan telah banyak diteliti, namun belum ada yang nyata berhubungan langsung dengan pencemaran udara khususnya oleh senyawa Nox dan SO2. Kesulitan yang dihadapi dkarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang, termasuk faktor kepekaan seseorang terhadap pencemaran yang terjadi. Misalnya balita, orang berusia lanjut, orang dengan status gizi buruk relatif lebih rentan terhadap pencemaran udara dibandingkan dengan orang yang sehat. 

Berdasarkan hasil penelitian, sulphur dioxide yang dihasilkan oleh hujan asam juga dapat bereaksi secara kimia didalam udara, dengan terbentuknya partikel halus suphate, yang mana partikel halus ini akan mengikat dalam paru-paru yang akan menyebabkan penyakit pernapasan. Selain itu juga dapat mempertinggi resiko terkena kanker kulit karena senyawa sulfat dan nitrat mengalami kontak langsung dengan kulit.

Korosi
Hujan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari beberapa material seperti batu kapur, pasirbesi, marmer, batu pada diding beton serta logam. Ancaman serius juga dapat terjadi pada bagunan tua serta monument termasuk candi dan patung. Hujan asam dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium karbonat, meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap. Seperti halnya sifat kristal semakin banyak akan merusak batuan. 

Upaya Pengendalian Deposisi Asam
Usaha untuk mengendalikan deposisi asam ialah menggunakan bahan bakar yang mengandung sedikit zat pencemae, menghindari terbentuknya zat pencemar saar terjadinya pembakaran, menangkap zat pencemar dari gas buangan dan penghematan energi. 

a. Bahan Bakar Dengan kandungan Belerang Rendah
Kandungan belerang dalam bahan bakar bervariasi. Masalahnya ialah sampai saat ini Indonesia sangat tergantung dengan minyak bumi dan batubara, sedangkan minyak bumi merupakan sumber bahan bakar dengan kandungan belerang yang tinggi.
Penggunaan gas asalm akan mengurangi emisi zat pembentuk asam, akan tetapi kebocoran gas ini dapat menambah emisi metan. Usaha lain yaitu dengan menggunakan bahan bakar non-belerang misalnya metanol, etanol dan hidrogen. Akan tetapi penggantian jenis bahan bakar ini haruslah dilakukan dengan hati-hati, jika tidak akan menimbulkan masalah yang lain. Misalnya pembakaran metanol menghasilkan dua sampai lima kali formaldehide daripada pembakaran bensin. Zat ini mempunyai sifat karsinogenik (pemicu kanker). 

b. Mengurangi kandungan Belerang sebelum Pembakaran
Kadar belarang dalam bahan bakar dapat dikurangi dengan menggunakan teknologi tertentu. Dalam proses produksi, misalnya batubara, batubara diasanya dicuci untukk membersihkan batubara dari pasir, tanah dan kotoran lain, serta mengurangi kadar belerang yang berupa pirit (belerang dalam bentuk besi sulfida( sampai 50-90% (Soemarwoto, 1992).

c. pengendalian Pencemaran Selama Pembakaran
Beberapa teknologi untuk mengurangi emisi SO2 dan Nox pada waktu pembakaran telah dikembangkan. Slah satu teknologi ialah lime injection in multiple burners (LIMB). Dengan teknologi ini, emisi SO2 dapat dikurangi sampai 80% dan NOx 50%.

Caranya dengan menginjeksikan kapur dalam dapur pembakaran dan suhu pembakaran diturunkan dengan alat pembakar khusus. Kapur akan bereaksi dengan belerang dan membentuk gipsum (kalsium sulfat dihidrat). Penuruna suhu mengakibatkan penurunan pembentukan Nox baik dari nitrogen yang ada dalam bahan bakar maupun dari nitrogen udara.

Pemisahan polutan dapat dilakukan menggunakan penyerap batu kapur atau Ca(OH)2. Gas buang dari cerobong dimasukkan ke dalam fasilitas FGD. Ke dalam alat ini kemudian disemprotkan udara sehingga SO2 dalam gas buang teroksidasi oleh oksigen menjadi SO3. Gas buang selanjutnya "didinginkan" dengan air, sehingga SO3 bereaksi dengan air (H2O) membentuk asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat selanjutnya direaksikan dengan Ca(OH)2 sehingga diperoleh hasil pemisahan berupa gipsum (gypsum). Gas buang yang keluar dari sistem FGD sudah terbebas dari oksida sulfur. Hasil samping proses FGD disebut gipsum sintetis karena memiliki senyawa kimia yang sama dengan gipsum alam.

d. Pengendalian Setelah Pembakaran
Zat pencemar juga dapat dikurangi dengan gas ilmiah hasil pembakaran. Teknologi yang sudah banyak dipakai ialah fle gas desulfurization (FGD) (Akhadi, 2000. Prinsip teknologi ini ialah untuk mengikat SO2 di dalam gas limbah di cerobong asap dengan absorben, yang disebut scubbing (Sudrajad, 2006). Dengan cara ini 70-95% SO2 yang terbentuk dapat diikat. Kerugian dari cara ini ialah terbentuknya limbah. Akan tetapi limbah itu dapat pula diubah menjadi gipsum yang dapat digunakan dalam berbagai industri. Cara lain ialah dengan menggunakan amonia sebagai zat pengikatnya sehingga limbah yang dihasilkan dapat dipergunakan sebagi pupuk.
Selain dapat mengurangi sumber polutan penyebab hujan asam, gipsum yang dihasilkan melalui proses FGD ternyata juga memiliki nilai ekonomi karena dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misal untuk bahan bangunan. Sebagai bahan bangunan, gipsum tampil dalam bentuk papan gipsum (gypsum boards) yang umumnya dipakai sebagai plafon atau langit-langit rumah (ceiling boards), dinding penyekat atau pemisah ruangan (partition boards) dan pelapis dinding (wall boards). 

Amerika Serikat merupakan negara perintis dalam memproduksi gipsum sintetis ini. Pabrik wallboard dari gipsum sintetis yang pertama di AS didirikan oleh Standard Gypsum LLC mulai November tahun 1997 lalu. Lokasi pabriknya berdekatan dengan stasiun pembangkit listrik Tennessee Valley Authority (TVA) di Cumberland yang berkapasitas 2600 megawatt. 

Produksi gipsum sintetis merupakan suatu terobosan yang mampu mengubah bahan buangan yang mencemari lingkungan menjadi suatu produk baru yang bernilai ekonomi. Sebagai bahan wallboard, gipsum sintetis yang diproduksi secara benar ternyata memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan gipsum yang diperoleh dari penambangan. Gipsum hasil proses FGD ini memiliki ukuran butiran yang seragam. Mengingat dampak positifnya cukup besar, tidak mustahil suatu saat nanti, setiap PLTU batu bara akan dilengkapi dengan pabrik gipsum sintetis.

d. Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)
Hendaknya prinsip ini dijadikan landasan saat memproduksi suatu barang, dimana produk itu harus dapat digunakan kembali atau dapat didaur ulang sehingga jumlah sampah atau limbah yang dihasilkan dapat dikurangi. Teknologi yang digunakan juga harus diperhatikan, teknologi yang berpotensi mengeluarkan emisi hendaknya diganti dengan teknologi yang lebih baik dan bersifat ramah lingkungan. Hal ini juga berkaitan dengan perubahan gaya hidup, kita sering kali berlomba membeli kendaraan pribadi, padahal transportasilah yang merupakan penyebab tertinggi pencemaran udara. Oleh karena itu kita harus memenuhi kadar baku mutu emisi, baik di industri maupun transportasi.

Jaringan pada tumbuhan dan fungsinya

Struktur Fungsi Jaringan pada Tumbuhan- Masih ingatkah Anda apa yang dimaksud dengan sel? Sel terdapat pada makhluk uniseluler dan multiseluler. Pada semua makhluk hidup multiseluler, kumpulan sel bekerja bersama-sama membentuk jaringan. Berdasarkan proses perkembangannya, jaringan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu jaringan muda (meristem) dan jaringan dewasa. Pada jaringan muda, selselnya belum terspesialisasi dan belum dapat dibedakan fungsinya, sedangkan pada jaringan dewasa sel-selnya sudah memiliki fungsi serta struktur yang khusus.
1. Jaringan Meristem.
Jaringan meristem merupakan kumpulan sel yang selalu aktif membelah. Sel meristem membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan perkembangan. Sel meristem memiliki dinding sel yang tipis dan sitoplasma yang besar. Jaringan meristem dapat ditemukan pada ujung (apex) akar atau batang. Jaringan tersebut disebut juga apical meristem (meristem ujung). Meristem pada ujung akar disebut meristem ujung akar, sedangkan di ujung batang disebutmeristem pucuk. Semua pertumbuhan yang berasal dari meristem ujung disebutpertumbuhan primer. Hal tersebut meliputi sel dan jaringan yang dibentuknya. Aktivitas meristem ujung akan menyebabkan pemanjangan pada akar dan batang, pembentukan cabang batang dan akar, serta pembentukan organ reproduksi (bunga). Meristem ujung ini disebut juga meristem primer.
Gambar 2.1 Letak beberapa jaringan meristem pada tumbuhan
Gambar 2.1 Letak beberapa jaringan meristem pada tumbuhan.
Lapisan jaringan meristem juga dapat ditemukan pada batang. Meristem ini disebutlateral meristem (meristem lateral) dan merupakan meristem sekunder. Karena jaringan meristem lateral ini merupakan sel kambium yang membentuk pembuluh batang, terkadang disebut juga vascular cambium (kambium pembuluh). Kambium merupakan lapisan sel bersifat meristematis (terus membelah) yang berperan memperbesar batang. Meristem lateral umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil, seperti pohon jati, mangga, dan rambutan. Aktivitas meristem lateral ini akan menyebabkan batang dan akar bertambah diameternya. Hal ini disebut pertumbuhan sekunder. Tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium pembuluh sehingga tidak terjadi pelebaran diameter batang.
2. Jaringan Dewasa.
Seperti yang telah Anda pelajari di Bab 1, sel tumbuhan memiliki struktur sel yang khas. Terdapat tiga struktur khas sel tumbuhan yang membedakannya dengan sel hewan, yaitu plastida, vakuola, dan dinding sel. Struktur sel tumbuhan dan dinding selnya memiliki hubungan dengan fungsi utama sel atau jaringan tersebut. Sel-sel pada jaringan dewasa telah memiliki struktur yang khas. Terdapat lima jenis sel atau jaringan utama penyusun tumbuhan, yaitu jaringan parenkimjaringan kolenkim,jaringan sklerenkimjaringan xilem, dan jaringan floem.
a. Jaringan Parenkim.
Jaringan parenkim merupakan jaringan yang banyak terdapat ruang antarsel sehingga sel-selnya tersusun longgar. Sel-sel parenkim memiliki organel sel yang lengkap. Dengan demikian, sel-sel jaringan parenkim ini masih dapat berkembang karena masih bersifat meristematik. Ketika organ terluka, jaringan parenkim menyembuhkan dan membentuk jaringan penggantinya. Sel-sel parenkim yang ada di daun memiliki kloroplas sehingga dapat melakukan fotosintesis. Pada beberapa jenis tumbuhan, sel-sel parenkim yang berada di akar dan batang memiliki plastida yang berfungsi sebagai cadangan makanan berupa pati (amilum) dan disebut amiloplas (Gambar 2.2). Beberapa jenis tumbuhan, memiliki sel parenkim dengan vakuola yang cukup besar untuk menyimpan damar atau getah. Secara umum, sel parenkim berfungsi dalam fotosintesis, respirasi, sekresi, serta penyimpanan makanan cadangan dan air.
Gambar 2.2 (a) Irisan melintang akar Ranunculus (b) Di korteks terdapat sel-sel parenkim yang memiliki amiloplas, tempat pati
Gambar 2.2 (a) Irisan melintang akar Ranunculus. (b) Di korteks terdapat sel-sel parenkim yang memiliki amiloplas, tempat pati disimpan. Bagaimana struktur jaringan parenkim?
b. Jaringan Kolenkim.
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang mengalami penebalan selulosa di bagian sudut dinding selnya. Sel-sel pada jaringan kolenkim pada umumnya tidak memiliki protoplas dan dinding sel sekunder. Akan tetapi, memiliki dinding primer yang lebih tebal dibandingkan dengan dinding sel parenkim (Gambar 2.3).
Gambar 2.3 Jaringan kolenkim
Gambar 2.3 Jaringan kolenkim berfungsi mendukung bagian tubuh tumbuhan yang masih muda.
Karena tidak memiliki dinding sel sekunder dan hanya memiliki dinding sel primer yang tidak berlignin, jaringan kolenkim dapat menunjang organorgan muda tanpa menghambat pertumbuhannya. Jadi, fungsi utama jaringan kolenkim adalah sebagai penopang organ-organ muda.
c. Jaringan Sklerenkim.
Pada penjelasan sebelumnya jaringan kolenkim berfungsi menunjang organ-organ muda. Adapun jaringan sklerenkim memiliki peran sebagai penyokong organ-organ tua. Ketika pertumbuhan pada organ sudah mulai berkurang, jaringan kolenkim yang dominan, perlahan digantikan perannya oleh jaringan sklerenkim yang jauh lebih kuat.Jaringan sklerenkim merupakan jaringan sel yang mengalami penebalan di seluruh bagian dinding selnya. Dinding selnya lebih kuat dibandingkan dinding sel jaringan kolenkim. Hal tersebut dikarenakan sel sklerenkim memiliki lignin. Berdasarkan ukuran selnya, sel sklerenkim dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Fiber. Bentuknya panjang, ramping, dan seperti pita. Sering disebut juga sebagai serat (Gambar 2.4a). Karena kekuatannya, serat dapat digunakan untuk rami atau jenis tali lainnya.
2) Sklereid. Bentuknya pendek dan tidak beraturan (Gambar 2.4b). Biasanya ditemukan di kulit yang melindungi kacang atau biji.
Gambar 2.4 (a) Sel fiber (serat) dan (b) sel sklereid
Gambar 2.4 (a) Sel fiber (serat) dan (b) sel sklereid.
d. Jaringan Xilem.
Jaringan xilem adalah jaringan pembuluh yang mengangkut mineral dan air dari dalam tanah ke daun untuk diolah menjadi bahan makanan melalui proses fotosintesis. Pada tumbuhan, terdapat dua jenis xilem, yaitu xilem primer dan xilem sekunder. Xilem primer dibentuk pada pertumbuhan awal oleh jaringan meristem primer (prokambium). Sementara itu, xilem sekunder terbentuk dari hasil pertumbuhan kambium (meristem sekunder). Dalam jaringan xilem, terdapat beberapa jenis sel, di antaranya sebagai berikut.
1) Sel-sel yang terdapat di dalam sistem trakea. Sel-sel pada sistem trakea berbentuk tabung yang disebut sel trakea. Satu sel tabung dengan sel tabung berikutnya terhubung di bagian ujungnya. Dinding sel di bagian ujung tersebut hilang sehingga keseluruhan sel berbentuk seperti tong (Gambar 2.5).
Gambar 2.5 Trakeid di xilem
Gambar 2.5 Trakeid di xilem mempunyai noktah dan dinding selnya berlignin sehingga strukturnya kuat.
Selain sel trakea, terdapat sel yang lebih pendek dan runcing di ujungujungnya yang disebut sel trakeid. Dinding sel trakeid berlubang-lubang. Lubang-lubang tersebut disebut noktah. Dinding dalam sel-sel sistem trakea memiliki lignin atau zat kayu sehingga strukturnya kokoh.
2) Serabut xilem. Serabut xilem merupakan sel-sel panjang dengan ujung yang runcing. Dinding sel serabut xilem juga mengandung lignin dan noktah-noktah yang lebih sempit dibandingkan dengan trakeid.
3) Parenkim. Sel-sel parenkim yang berada di xilem memiliki vakuola yang besar dan berisi makanan cadangan, tanin, getah, dan kristal.
e. Jaringan Floem.
Jaringan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis berupa karbohidrat ke seluruh bagian tumbuhan. Seperti halnya jaringan xilem, terdapat dua jenis floem berdasarkan asal pertumbuhannya yaitu floem primer dan floem sekunder. Dalam jaringan floem, terdapat beberapa jenis sel, di antaranya sebagai berikut.
1) Sel buluh tapis. Sel buluh tipis merupakan adalah sel-sel yang berbentuk tabung dengan bagian ujung-ujung yang bertemu sehingga membentuk sebuah saluran (Gambar 2.6). Pada bagian ujung yang bertemu tersebut, terdapat lubanglubang. Bentuknya yang menyerupai saluran panjang dengan lubang-lubang tersebutlah yang membuat sel-sel ini disebut buluh tapis.
Gambar 2.6 Floem
Gambar 2.6 Floem terdiri atas buluh tapis dengan lubang-lubang perforasi di ujung selnya.
2) Sel pengiring. Sel pengiring merupakan sel hidup berbentuk silinder yang berada di dekat buluh tapis. Sel tersebut memiliki protoplas yang pekat. Sel buluh tapis adalah sel hidup yang sudah berdiferensiasi sehingga berspesialisasi menjadi sel pembuluh. Sel buluh tapis hidup tanpa inti sel. Sel pengiring dan sel buluh tapis membentuk satu kesatuan fisiologis sehingga jika sel buluh tapis tidak berfungsi, sel pengiringnya pun akan mati.
3) Serabut floem. Seperti pada serabut xilem, serabut floem juga berfungsi menopang floem. Serabut floem terdiri atas sel-sel yang memanjang dan tersusun rapat. Serabut floem memiliki dinding sel yang menebal.
4) Parenkim. Parenkim merupakan sel-sel hidup dengan vakuola yang melebar berisi makanan cadangan atau bahan-bahan sekresi.

6 Jun 2013

Soal UKK Kelas 8 BIologi semester 2

LATIHAN UKK BIOLOGI KELAS 8
LATIHAN SOAL-SOAL UKK BIOLOGI KELAS 8 SEMESTER GENAP
  1. 1.       Sel darah merah (eritrosit) berfungsi utnuk ………………..
  2. 2.       Sel darah putih (leukosit) berfungsi untuk ………………………..
  3. 3.       Ciri-ciri sel darah merah adalah …………………………………………., ………………………………………, ………………………………
  4. 4.       Ciri-ciri sel darah putih adalah ……………………………………, …………………………………… , ………………………………………
  5. 5.       Keping-keping darah berfungsi untuk …………………………………
  6. 6.       Pembuluh darah arteri  adalah pembuluh darah yang ……………………………………………..jantung, sedangkan pembuluh darah vena  adalah pembuluh darah  yang …………………………………..jantung
  7. 7.       Pembuluh nadi  dinding pembuluhnya ……………………………………………………………………., sedangkan pembuluh balik dinding pembuluhnya ………………………………
  8. 8.       Pembuluh arteri denyutnya ……………………………………….., sedangkan pembuluh vena denyutnya ………………………
  9. 9.       Pembuluh nadi letaknya ………………………………., sedangkan pembuluh balik letaknya ……………………………………
  10. 10.   Jantung mempunyai beber apa katup  yaitu ………………………, …………………………… dan …………………
  11. 11.   Jantung mempunyai 4 ruang yaitu ……………………………… , ………………………………… , ………………………… , ………………
  12. 12.   Skema peredaran darah kecil adalah … – ………………… – ……………………
  13. 13.   Skema peredaran darah besar adalah ………………… – ………………….. – …………………………
  14. 14.   Darah dari bilik kiri dipompa menuju ke ………………………..
  15. 15.   Darah  dari  seluruh tuibuh (vena kava ) menuju ke ruang jantung  yaitu …………………..
  16. 16.   Anemia adalah ……………………
  17. 17.   Hipertensi adalah ……………………………….
  18. 18.   Leukemia adalah …………………………………
  19. 19.   Xilem berfungsi ………………………
  20. 20.   Floem berfungsi  ………………………………….
  21. 21.   Susunan berkas pengangkut pada batang tumbuhan dikotil adalah ……………………………………
  22. 22.   Susunan berkas pengangkut  pada batang  tumbuhan monokotil adalah …………………………….
  23. 23.   Salah satu perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil adalah jumlah kelopak atau bagian-bagian bunga , pada dikotil adalah …………………………………, sedangkan pada monokotil adalah …………………………………..
  24. 24.   Bulu akar berfungsi………………………………
  25. 25.   Susunan penampang anatomi akar dari luar ke dalam terdiri dari jaringan ……………,……….. , …………,……………
  26. 26.   Epidermis akar berfungsi untuk ……………………………….
  27. 27.   Korteks berfungsi untuk ……………………………………….
  28. 28.   Endodermis berfungsi  untuk ………………………………….
  29. 29.   Tudung akar berfungsi untuk ………………………………………………………………
  30. 30.   Akar berfungsi untuk ………………………………………………….., …………………………………………………., ……………………………
  31. 31.   Batang berfungsi untuk …………………………………………………………., ………………………………………………….., ………………
  32. 32.   Daun berfungsi untuk ………………………………………., …………………………………………….. , ……………………………….
  33. 33.   Stomata berfungsi untuk…………………
  34. 34.   Lentisel berfungsi untuk …………….
  35. 35.   Pada penampang anatomi daun memiliki beberapa jaringan yaitu ……………………………., ……………………………
  36. 36.   Jaringan  tempat berlangsungnya fotosintesis yang paling efektif terjadi pada bagian …………………………….
  37. 37.   Bunga yang lengkap memiliki bagian-bagian utama yaitu ……………… , ……… ,……………….. , …………………
  38. 38.   Bunga jantan adalah…………………..
  39. 39.   Benang sari terdiri dari ………………
  40. 40.   Bunga betina adalah …………………………..
  41. 41.   Putik terdiri dari ………………………………………………
  42. 42.   Buah sejati adalah …………………………
  43. 43.   Buah semu adalah …………………………..
  44. 44.   Buah tunggal adalah …………………………
  45. 45.   Buah majemuk adalah …………………………..
  46. 46.   Buah agregat adalah ……………………………………………
  47. 47.   CVPD menyerang tanaman………………………..
  48. 48.   TMV  (penyakit mosaic)menyerang tanaman……………………
  49. 49.   Phytopthora infestans  menyerang tanaman ……………………….
  50. 50.   Ustilago maydis menyerang tanaman ……………………………



  1. 51.   Pseudomonas cattleyas  menyerang tanaman ………………………..
  2. 52.   Fotosintesis adalah ………………………………………………………………………………………………………………………………………
  3. 53.   Fotosintesis berlangsung pada jaringan ……………………….. di daun
  4. 54.   Struktur kloroplas memiliki bagian-bagian utama yaitu ……………………… , ………………………… , …………………………..
  5. 55.   Proses fotosintesis memerlukan gas CO2 dari …………………….. dan Air (H2O) dari …………………… dan energy ………
  6. 56.   Fotosintesis menghasilkan …………………………………… dan gas ……………………………….
  7. 57.   Keseluruhan proses fotosintesis mberlangsung dalam dua tahap yaitu …………………………… dan ……………………………
  8. 58.   Reaksi yang memerlukan cahaya di sebut …………………………………………., sedangkan reaksi fotosintesis yang tidak memerlukan cahay a disebut …………………………………….
  9. 59.   Pada reaksi terang  berlangsung di ……………………………. Pada kloroplas
  10. 60.   Reaksi gelap berlangsung di ………………………………pada kloroplas
  11. 61.   Reaksi terang terjadi  fotolisis yang artinya penguraian ……………………menjadi …………………… dan ………………….
  12. 62.   Pada reaksi gelap terjadi fiksasi CO2 artinya ………………………………………………………..
  13. 63.   Jika klorofil terkena sinar matahari,  maka molekul air yang ada di klorofil akan terurai menjadi  Oksigen dan hydrogen.  Pristiwa ini disebut ……………………….
  14. 64.   Energi  dari sinar matahari juga juga ditangkap klorofil dan disimpan  dalam bentuk nenergi kimia ( ATP)  yang digunakan pada reaksi gelap untuk  mengikat  gas CO2 dari udara yang bergabung dengansenyawa RuBP sehingga akhirnya terbentuk senyawa organic glukosa. Peristiwa pengikatan gas CO2 pada reaksi gelap ini disebut ……………………………….
  15. 65.   Reaksi kimia fotosintesis adalah ….
  1. 66.   Percoban fotosintesis Ingenhousz membuktikan bahwa tumbuhan air yang mendapat cahaya mataharai akan menghasilkan gelembung gas …………………………..
  2. 67.   Percobaan fotosintesis Sachs  membuktikan bahwa tumbuhan yang melakukan fotosintesis akan menghasilkan …………………………….. yang dapat diuji dengan ……………………….
  3. 68.   Pada Percobaan Sachs tahapannya adalah merebus daun dalam air, tujuannya  adalah……………………….
  4. 69.   Pada percobaan Sachs tahapan lainnya adalah merebus  dalam alcohol, tujuannya adalah……………………….
  5. 70.   Daun ditetesi larutan yodium atau lugol bertujuan untuk mengetahui adanya ………………………..
  6. 71.   Stroma adalah bagian dari kloroplas merupakan tempat berlangsungnya  reaksi ………………………
  7. 72.   Grana adalah bagian dari kloroplas merupakan tempat berlangsungnya reaksi ………………………..
  8. 73.   Dihasilkannya gas Oksigen  terjadi pada reaksi …………………………, sedangkan dihasilkannya senyawa organic karbohidrar (glukosa) terjadi pada reaksi …………….
  9. 74.   Reaksi gelap tidak memerlukan cahaya, sedangkan reaksi terang memerlukan cahaya adalah pendapat ………
  10. 75.   Energi cahaya matahari diserap oleh tumbuhasn hijau  dan diubah menjadi energy  kimia  dalam proses fotosintesis dikemukanan oleh …………………………
  11. 76.   Iritabilitas adalah ……………………………………………
  12. 77.   Geotropisme negative contohnya adalah …………………………………….
  13. 78.   Mekarnya bunga tulip pada musim panas adalah gerak ……………………….
  14. 79.   Fungsi alcohol pada percobaan fotosintesis( Sachs) adalah untuk  melarutkan ………………………
  15. 80.   Ganggang hijau (Euglena) beergerak ke permukaan air mencari cahaya adalah gerak ………………..
  16. 81.   Daun putri malu menutup karena sentuhan adalah gerak
    …………………………..
  17. 82.   Buatlah table perbandingan  (3 hal )antara reaksi terang dan reaksi gelap pada fotosintesis
  18. 83.   Sebutkan 4 dan faktor yang mempengaruhi laju/kecepataan fotosintesis
  19. 84.   Gerak esionom adalah …………………………… terdiri dari ……………….., ……………………….. ,…………………………….
  20. 85.   Gerak endonom adalah ……………………………………………………………………
  21. 86.   Buatlah table perbadingan antara gerak tropisme- gerak nasti – gerak taksis (2  pembeda) dan contoh
  22. 87.   Sebutkan 2 macam gerak yang termasuk gerak taksis dan berikan artnya serta masing-masing  1 contoh
  23. 88.   Sebutkan 5 macam gerak tropisme, artinya,dan  masing-masing contohnya
  24. 89.   Sebutkan 5 macam gerak nasti, artinya,dan  masing-masing contohnya
  25. 90.   Apa yang dimaksud dengan gerak higroskopis, berikan 2 contohnya.

13 Jun 2013

Soal IPS

Kumpulan soal IPS Kelas VII SMP | Soal IPS Kelas 7 SMP Semester 2

11MEI
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat
1. Uraian berikut yang bukan definisi pasar secara ekonomi yaitu ….
a. pasar adalah sarana bertemunya pembeli dan penjual, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan kegiatan transaksi jual beli
b. pasar adalah suatu mekanisme pertukaran sehingga terjadi transaksi jual beli
c. pasar adalah titik potong antara fungsi permintaan dan penawaran
d. pasar adalah tempat pembeli menjual barang dagangan
2. Konsekuensi dari banyaknya pedagang/ produsen dalam pasar persaingan sempurna adalah ….
a. pedagang terpaksa menjual dengan harga rendah
b. produk menjadi terdiferensiasi
c. produsen menguasai konsumen
d. produsen tidak bisa memengaruhi harga pasar
3. Hal yang membedakan antara pasar lokal dan pasar nasional berbeda adalah ….
a. jumlah pedagang
b. daya beli konsumen
c. sifat barang yang diperjualbelikan
d. jumlah barang yang diperjualbelikan
4. Peranan pasar bagi produsen adalah .…
a. sarana bersaing
b. membuka kesempatan kerja
c. memperkenalkan produk barang
d. sumber daya produksi
5. Pasar berfungsi dalam pembentukan harga dapat dijumpai dalam bentuk ….
a. proses tawar menawar
b. proses pembelian barang
c. barang yang dijualbelikan
d. proses pembayaran
6. Pasar sebagai tempat promosi dapat dibuktikan dalam bentuk ….
a. banyaknya iklan terpasang
b. tempat pembelian barang
c. banyaknya benda dijual
d. terjadi tawar menawar
7. Berikut merupakan syarat sebuah pasar, kecuali ….
a. ada pembeli
b. ada penjual
c. ada barang yang diperjualbelikan
d. ada tempat untuk berjualan
8. Pembelian barang-barang tertentu secara on line yang sekarang banyak dilakukan pada kehidupan masyarakat modern merupakan contoh pasar ….
a. internasional
b. abstrak
c. konkret
d. regional
9. Berdasarkan wilayah kegiatannya, bursa tenaga kerja merupakan contoh pasar ….
a. abstrak
b. produksi
c. distribusi
d. nasional
10. Pekan Raya Jakarta termasuk jenis pasar ….
a. abstrak
b. tahunan
c. regional
d. lokal
II. Essay
1. Apakah yang dimaksud dengan pasar?
2. Bagaimanakah syarat terjadinya pasar?
3. Sebutkan tiga fungsi pasar.
4. Apakah yang dimaksud pasar persaingan tidak sempurna? Sebutkan.
5. Apakah yang terjadi jika tidak ada pasar di masyarakat?

Soal IPS

ULANGAN TENGAH SEMESTER 2
TAHUN AJARAN 2010 / 2011

            Mata Pelajaran        : Ilmu Pengetahuan Sosial
            Kelas                      : IV

A.    Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1.    Tanah di pegunungan cocok untuk usaha …
2.    Tanaman yang termasuk horitkultura adalah …
3.    Daerah penghasil tembaga terbesari di Indonesia adalah …
4.    Tumbuhan dan hewan termasuk sumber daya alam …
5.    Bahan baku pembuatan pesawat terbang adalah …
6.    Kegiatan menyalurkan barang-barang dari produsen kepada orang-orang yang membutuhkan disebut …
7.    Penanaman hutan kembali disebut …
8.    Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah …
9.    Pertumbuhan ekonomi suatu daerah tergantung pada …
10.    Kegiatan ekonomi penduduk perkotaan sebagian besar adalah …
11.    Sumber daya alam perikanan banyak terdapat di daerah …
12.    Hasil olahan dari minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar pesawat jet adalah …
13.    Iuran yang dibayar sekali oleh anggota koperasi disebut …
14.    Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas …
15.    Koperasi yang menyediakan kebutuhan sehari-hari disebut …
16.    Bapak koperasi Indonesia adalah …
17.    Pancasila termasuk landasan …… dalam koperasi.
18.    Jasa yang dibagikan kepada anggota setiap akhir tahun disebut …
19.    Modal koperasi berasal dari …
20.    Koperasi yang memiliki kegiatan dalam berbagai macam usaha disebut …
21.    Kekuasaan tertinggi pada koperasi dipegang oleh …
22.    Tujuan utama didirikannya koperasi untuk …
23.    Hari koperasi diperingati setiap tanggal …
24.    Lambang keadilan dalam koperasi digambarkan dengan …
25.    Koperasi yang bergerak di bidang usaha pembuatan barang disebut …


B.    Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1.    Sebutkan 3 cara melestarikan hutan ?
2.    Jelaskan yang dimaksud pengeboran minyak lepas pantai ?
3.    Apakah kegiatan ekonomi itu ? Jelaskan ?
4.    Sebutkan kewajiban yang harus dibayar oleh anggota koperasi ?
5.    Apakah arti lambang koperasi yang berupa daun kapas ?



Kunci Jawaban:

1.    perkebunan
2.    tanaman teh, kopi dan kelapa sawit
3.    tembagapura
4.    hayati
5.    almunium
6.    distribusi
7.    reboisasi
8.    emas, nikel, batubara
9.    alamnya
10.    buruh pabrik
11.    pantai
12.    avture
13.    simpanan pokok
14.    kekeluargaan dan gotong royong
15.    koperasi konsumsi
16.    Drs. Mohammad Hatta
17.    idiil
18.    SHU
19.    anggota
20.    koperasi produksi
21.    pengurus koperasi
22.    mensejahterakan para anggota
23.    12 Juli
24.    timbangan
25.    koperasi produksi

1.    Reboisasi, Tidak menebang pohon sembarang dan tebang pilih.
2.    Usaha kegiatan ekonomi yang dilakukan di laut dalam menghasilkan minyak bumi.
3.    kegiatan yang berupa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
4.    Simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela
5.    Kemakmuran yang hendak dicapai

12 Jun 2013

Penyebab dan Dampak Hujan Asam


Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang benar-benar difikirkan oleh manusia. Ini merupakan masalah umum yang secara berangsur-angsur mempengaruhi kehidupan manusia. Istilah Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis tentang polusi industri di Inggris (Anonim, 2001). Tetapi istilah hujan asam tidaklah tepat, yang benar adalah deposisi asam.

Deposisi asam ada dua jenis, yaitu deposisi kering dan deposisi basah. Deposisi kering ialah peristiwa kerkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Ini dapat terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun asap pabrik. Selain itu deposisi kering juga dapat terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Biasanya deposisi jenis ini terjadi dekat dari sumber pencemaran.

Deposisi basah ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asap di dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan dari awan tadi, maka air hujan yang turun bersifat asam. Deposisi asam dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut ke dalam air hujan dan turun ke bumi. Asam itu tercuci atau wash out. Deposisi jenis ini dapat terjadi sangat jauh dari sumber pencemaran.
Hujan secara alami bersifat asam karena Karbon Dioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.

Hujan pada dasarnya memiliki tingkat keasaman berkisar pH 5, apabila hujan terkontaminasi dengan karbon dioksida dan gas klorine yang bereaksi serta bercampur di atmosphere sehingga tingkat keasaman lebih rendah dari pH 5, disebut dengan hujan asam.

Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan tetapi sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara alami, misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami. Sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran BBF, peleburan logam dan pembangkit listrik. Minyak bumi mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang tersebut beroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat (Soemarwoto O, 1992).

Kadar SO2 tertinggi terdapat pada pusat industri di Eropa, Amerika Utara dan Asia Timur. Di Eropa Barat, 90% SO2 adalah antrofogenik. Di Inggris, 2/3 SO2 berasal dari pembangkit listrik batu bara, di Jerman 50% dan di Kanada 63% (Anonim, 2005). 

Menurut Soemarwoto O (1992), 50% nitrogen oxides terdapat di atmosfer secara alami, dan 50% lagi juga terbentuk akibat kegiatan manusia, terutama akibat pembakaran BBF. Pembakaran BBF mengoksidasi 5-50% nitrogen dalam batubara , 40-50% nitrogen dalam minyak berat dan 100% nitrogen dalam mkinyak ringan dan gas. Makin tinggi suhu pembakaran, makin banyak Nox yang terbentuk. 

Selain itu NOx juga berasal dari aktifitas jasad renik yang menggunakan senyawa organik yang mengandung N. Oksida N merupakan hasil samping aktifitas jasad renik itu. Di dalam tanah pupuk N yang tidak terserap tumbuhan juga mengalami kimi-fisik dan biologik sehingga menghasilkan N. Karena itu semakin banyak menggunakan pupuk N, makin tinggi pula produksi oksida tersebut.

Senyawa SO2 dan NOx ini akan terkumpul di udara dan akan melakukan perjalanan ribuan kilometer di atsmosfer, disaat mereka bercampur dengan uap air akan membentuk zat asam sulphuric dan nitric. Disaat terjadinya curah hujan, kabut yang membawa partikel ini terjadilah hujam asam. Hujan asam juga dapat terbentuk melalui proses kimia dimana gas sulphur dioxide atau sulphur dan nitrogen mengendap pada logam serta mongering bersama debu atau partikel lainnya (Anonim. 2005).

Dampak Hujan Asam 
Terjadinya hujan asam harus diwaspadai karena dampak yang ditimbulkan bersifat global dan dapat menggangu keseimbangan ekosistem. Hujan asam memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada lingkungan abiotik, antara lain :

Danau
Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species yang bertahan. Jenis Plankton dan invertebrate merupakan mahkluk yang paling pertama mati akibat pengaruh pengasaman. Apa yang terjadi jika didanau memiliki pH dibawah 5, lebih dari 75 % dari spesies ikan akan hilang (Anonim, 2002). Ini disebabkan oleh pengaruh rantai makanan, yang secara signifikan berdampak pada keberlangsungan suatu ekosistem. Tidak semua danau yang terkena hujan asam akan menjadi pengasaman, dimana telah ditemukan jenis batuan dan tanah yang dapat membantu menetralkan keasaman.

Tumbuhan dan Hewan
Hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah akan menyapu kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh. Serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang akan bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit, kekeringan dan mati. Seperti halnya danau, Hutan juga mempunyai kemampuan untuk menetralisir hujan asam dengan jenis batuan dan tanah yang dapat mengurangi tingkat keasaman.
Pencemaran udara telah menghambat fotosintesis dan immobilisasi hasil fotosintesis dengan pembentukan metabolit sekunder yang potensial beracun. Sebagai akibatnya akar kekurangan energi, karena hasil fotosintesis tertahan di tajuk. Sebaliknya tahuk mengakumulasikan zat yang potensial beracun tersebut. Dengan demikian pertumbuhan akar dan mikoriza terhambat sedangkan daunpun menjadi rontok. Pohon menjadi lemah dan mudah terserang penyakit dan hama.
Penurunan pH tanah akibat deposisi asam juga menyebabkan terlepasnya aluminium dari tanah dan menimbulkan keracunan. Akar yang halus akan mengalami nekrosis sehingga penyerapan hara dan iar terhambat. Hal ini menyebabkan pohon kekurangan air dan hara serta akhirnya mati. Hanya tumbuhan tertentu yang dapat bertahan hidup pada daerah tersebut, hal ini akan berakibat pada hilangnya beberapa spesies. Ini juga berarti bahwa keragaman hayati tamanan juga semakin menurun.

Kadar SO2 yang tinggi di hutan menyebabkan noda putih atau coklat pada permukaan daun, jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kematian tumbuhan tersebut. Menurut Soemarmoto (1992), dari analisis daun yang terkena deposisi asam menunjukkan kadar magnesium yang rendah. Sedangkan magnesium merupakan salah satu nutrisi assensial bagi tanaman. Kekurangan magnesium disebabkan oleh pencucian magnesium dari tanah karena pH yang rendah dan kerusakan daun meyebabkan pencucian magnesium di daun.

Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi. Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.

Kesehatan Manusia
Dampak deposisi asam terhadap kesehatan telah banyak diteliti, namun belum ada yang nyata berhubungan langsung dengan pencemaran udara khususnya oleh senyawa Nox dan SO2. Kesulitan yang dihadapi dkarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang, termasuk faktor kepekaan seseorang terhadap pencemaran yang terjadi. Misalnya balita, orang berusia lanjut, orang dengan status gizi buruk relatif lebih rentan terhadap pencemaran udara dibandingkan dengan orang yang sehat. 

Berdasarkan hasil penelitian, sulphur dioxide yang dihasilkan oleh hujan asam juga dapat bereaksi secara kimia didalam udara, dengan terbentuknya partikel halus suphate, yang mana partikel halus ini akan mengikat dalam paru-paru yang akan menyebabkan penyakit pernapasan. Selain itu juga dapat mempertinggi resiko terkena kanker kulit karena senyawa sulfat dan nitrat mengalami kontak langsung dengan kulit.

Korosi
Hujan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari beberapa material seperti batu kapur, pasirbesi, marmer, batu pada diding beton serta logam. Ancaman serius juga dapat terjadi pada bagunan tua serta monument termasuk candi dan patung. Hujan asam dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium karbonat, meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap. Seperti halnya sifat kristal semakin banyak akan merusak batuan. 

Upaya Pengendalian Deposisi Asam
Usaha untuk mengendalikan deposisi asam ialah menggunakan bahan bakar yang mengandung sedikit zat pencemae, menghindari terbentuknya zat pencemar saar terjadinya pembakaran, menangkap zat pencemar dari gas buangan dan penghematan energi. 

a. Bahan Bakar Dengan kandungan Belerang Rendah
Kandungan belerang dalam bahan bakar bervariasi. Masalahnya ialah sampai saat ini Indonesia sangat tergantung dengan minyak bumi dan batubara, sedangkan minyak bumi merupakan sumber bahan bakar dengan kandungan belerang yang tinggi.
Penggunaan gas asalm akan mengurangi emisi zat pembentuk asam, akan tetapi kebocoran gas ini dapat menambah emisi metan. Usaha lain yaitu dengan menggunakan bahan bakar non-belerang misalnya metanol, etanol dan hidrogen. Akan tetapi penggantian jenis bahan bakar ini haruslah dilakukan dengan hati-hati, jika tidak akan menimbulkan masalah yang lain. Misalnya pembakaran metanol menghasilkan dua sampai lima kali formaldehide daripada pembakaran bensin. Zat ini mempunyai sifat karsinogenik (pemicu kanker). 

b. Mengurangi kandungan Belerang sebelum Pembakaran
Kadar belarang dalam bahan bakar dapat dikurangi dengan menggunakan teknologi tertentu. Dalam proses produksi, misalnya batubara, batubara diasanya dicuci untukk membersihkan batubara dari pasir, tanah dan kotoran lain, serta mengurangi kadar belerang yang berupa pirit (belerang dalam bentuk besi sulfida( sampai 50-90% (Soemarwoto, 1992).

c. pengendalian Pencemaran Selama Pembakaran
Beberapa teknologi untuk mengurangi emisi SO2 dan Nox pada waktu pembakaran telah dikembangkan. Slah satu teknologi ialah lime injection in multiple burners (LIMB). Dengan teknologi ini, emisi SO2 dapat dikurangi sampai 80% dan NOx 50%.

Caranya dengan menginjeksikan kapur dalam dapur pembakaran dan suhu pembakaran diturunkan dengan alat pembakar khusus. Kapur akan bereaksi dengan belerang dan membentuk gipsum (kalsium sulfat dihidrat). Penuruna suhu mengakibatkan penurunan pembentukan Nox baik dari nitrogen yang ada dalam bahan bakar maupun dari nitrogen udara.

Pemisahan polutan dapat dilakukan menggunakan penyerap batu kapur atau Ca(OH)2. Gas buang dari cerobong dimasukkan ke dalam fasilitas FGD. Ke dalam alat ini kemudian disemprotkan udara sehingga SO2 dalam gas buang teroksidasi oleh oksigen menjadi SO3. Gas buang selanjutnya "didinginkan" dengan air, sehingga SO3 bereaksi dengan air (H2O) membentuk asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat selanjutnya direaksikan dengan Ca(OH)2 sehingga diperoleh hasil pemisahan berupa gipsum (gypsum). Gas buang yang keluar dari sistem FGD sudah terbebas dari oksida sulfur. Hasil samping proses FGD disebut gipsum sintetis karena memiliki senyawa kimia yang sama dengan gipsum alam.

d. Pengendalian Setelah Pembakaran
Zat pencemar juga dapat dikurangi dengan gas ilmiah hasil pembakaran. Teknologi yang sudah banyak dipakai ialah fle gas desulfurization (FGD) (Akhadi, 2000. Prinsip teknologi ini ialah untuk mengikat SO2 di dalam gas limbah di cerobong asap dengan absorben, yang disebut scubbing (Sudrajad, 2006). Dengan cara ini 70-95% SO2 yang terbentuk dapat diikat. Kerugian dari cara ini ialah terbentuknya limbah. Akan tetapi limbah itu dapat pula diubah menjadi gipsum yang dapat digunakan dalam berbagai industri. Cara lain ialah dengan menggunakan amonia sebagai zat pengikatnya sehingga limbah yang dihasilkan dapat dipergunakan sebagi pupuk.
Selain dapat mengurangi sumber polutan penyebab hujan asam, gipsum yang dihasilkan melalui proses FGD ternyata juga memiliki nilai ekonomi karena dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misal untuk bahan bangunan. Sebagai bahan bangunan, gipsum tampil dalam bentuk papan gipsum (gypsum boards) yang umumnya dipakai sebagai plafon atau langit-langit rumah (ceiling boards), dinding penyekat atau pemisah ruangan (partition boards) dan pelapis dinding (wall boards). 

Amerika Serikat merupakan negara perintis dalam memproduksi gipsum sintetis ini. Pabrik wallboard dari gipsum sintetis yang pertama di AS didirikan oleh Standard Gypsum LLC mulai November tahun 1997 lalu. Lokasi pabriknya berdekatan dengan stasiun pembangkit listrik Tennessee Valley Authority (TVA) di Cumberland yang berkapasitas 2600 megawatt. 

Produksi gipsum sintetis merupakan suatu terobosan yang mampu mengubah bahan buangan yang mencemari lingkungan menjadi suatu produk baru yang bernilai ekonomi. Sebagai bahan wallboard, gipsum sintetis yang diproduksi secara benar ternyata memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan gipsum yang diperoleh dari penambangan. Gipsum hasil proses FGD ini memiliki ukuran butiran yang seragam. Mengingat dampak positifnya cukup besar, tidak mustahil suatu saat nanti, setiap PLTU batu bara akan dilengkapi dengan pabrik gipsum sintetis.

d. Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)
Hendaknya prinsip ini dijadikan landasan saat memproduksi suatu barang, dimana produk itu harus dapat digunakan kembali atau dapat didaur ulang sehingga jumlah sampah atau limbah yang dihasilkan dapat dikurangi. Teknologi yang digunakan juga harus diperhatikan, teknologi yang berpotensi mengeluarkan emisi hendaknya diganti dengan teknologi yang lebih baik dan bersifat ramah lingkungan. Hal ini juga berkaitan dengan perubahan gaya hidup, kita sering kali berlomba membeli kendaraan pribadi, padahal transportasilah yang merupakan penyebab tertinggi pencemaran udara. Oleh karena itu kita harus memenuhi kadar baku mutu emisi, baik di industri maupun transportasi.

Jaringan pada tumbuhan dan fungsinya

Struktur Fungsi Jaringan pada Tumbuhan- Masih ingatkah Anda apa yang dimaksud dengan sel? Sel terdapat pada makhluk uniseluler dan multiseluler. Pada semua makhluk hidup multiseluler, kumpulan sel bekerja bersama-sama membentuk jaringan. Berdasarkan proses perkembangannya, jaringan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu jaringan muda (meristem) dan jaringan dewasa. Pada jaringan muda, selselnya belum terspesialisasi dan belum dapat dibedakan fungsinya, sedangkan pada jaringan dewasa sel-selnya sudah memiliki fungsi serta struktur yang khusus.
1. Jaringan Meristem.
Jaringan meristem merupakan kumpulan sel yang selalu aktif membelah. Sel meristem membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan perkembangan. Sel meristem memiliki dinding sel yang tipis dan sitoplasma yang besar. Jaringan meristem dapat ditemukan pada ujung (apex) akar atau batang. Jaringan tersebut disebut juga apical meristem (meristem ujung). Meristem pada ujung akar disebut meristem ujung akar, sedangkan di ujung batang disebutmeristem pucuk. Semua pertumbuhan yang berasal dari meristem ujung disebutpertumbuhan primer. Hal tersebut meliputi sel dan jaringan yang dibentuknya. Aktivitas meristem ujung akan menyebabkan pemanjangan pada akar dan batang, pembentukan cabang batang dan akar, serta pembentukan organ reproduksi (bunga). Meristem ujung ini disebut juga meristem primer.
Gambar 2.1 Letak beberapa jaringan meristem pada tumbuhan
Gambar 2.1 Letak beberapa jaringan meristem pada tumbuhan.
Lapisan jaringan meristem juga dapat ditemukan pada batang. Meristem ini disebutlateral meristem (meristem lateral) dan merupakan meristem sekunder. Karena jaringan meristem lateral ini merupakan sel kambium yang membentuk pembuluh batang, terkadang disebut juga vascular cambium (kambium pembuluh). Kambium merupakan lapisan sel bersifat meristematis (terus membelah) yang berperan memperbesar batang. Meristem lateral umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil, seperti pohon jati, mangga, dan rambutan. Aktivitas meristem lateral ini akan menyebabkan batang dan akar bertambah diameternya. Hal ini disebut pertumbuhan sekunder. Tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium pembuluh sehingga tidak terjadi pelebaran diameter batang.
2. Jaringan Dewasa.
Seperti yang telah Anda pelajari di Bab 1, sel tumbuhan memiliki struktur sel yang khas. Terdapat tiga struktur khas sel tumbuhan yang membedakannya dengan sel hewan, yaitu plastida, vakuola, dan dinding sel. Struktur sel tumbuhan dan dinding selnya memiliki hubungan dengan fungsi utama sel atau jaringan tersebut. Sel-sel pada jaringan dewasa telah memiliki struktur yang khas. Terdapat lima jenis sel atau jaringan utama penyusun tumbuhan, yaitu jaringan parenkimjaringan kolenkim,jaringan sklerenkimjaringan xilem, dan jaringan floem.
a. Jaringan Parenkim.
Jaringan parenkim merupakan jaringan yang banyak terdapat ruang antarsel sehingga sel-selnya tersusun longgar. Sel-sel parenkim memiliki organel sel yang lengkap. Dengan demikian, sel-sel jaringan parenkim ini masih dapat berkembang karena masih bersifat meristematik. Ketika organ terluka, jaringan parenkim menyembuhkan dan membentuk jaringan penggantinya. Sel-sel parenkim yang ada di daun memiliki kloroplas sehingga dapat melakukan fotosintesis. Pada beberapa jenis tumbuhan, sel-sel parenkim yang berada di akar dan batang memiliki plastida yang berfungsi sebagai cadangan makanan berupa pati (amilum) dan disebut amiloplas (Gambar 2.2). Beberapa jenis tumbuhan, memiliki sel parenkim dengan vakuola yang cukup besar untuk menyimpan damar atau getah. Secara umum, sel parenkim berfungsi dalam fotosintesis, respirasi, sekresi, serta penyimpanan makanan cadangan dan air.
Gambar 2.2 (a) Irisan melintang akar Ranunculus (b) Di korteks terdapat sel-sel parenkim yang memiliki amiloplas, tempat pati
Gambar 2.2 (a) Irisan melintang akar Ranunculus. (b) Di korteks terdapat sel-sel parenkim yang memiliki amiloplas, tempat pati disimpan. Bagaimana struktur jaringan parenkim?
b. Jaringan Kolenkim.
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang mengalami penebalan selulosa di bagian sudut dinding selnya. Sel-sel pada jaringan kolenkim pada umumnya tidak memiliki protoplas dan dinding sel sekunder. Akan tetapi, memiliki dinding primer yang lebih tebal dibandingkan dengan dinding sel parenkim (Gambar 2.3).
Gambar 2.3 Jaringan kolenkim
Gambar 2.3 Jaringan kolenkim berfungsi mendukung bagian tubuh tumbuhan yang masih muda.
Karena tidak memiliki dinding sel sekunder dan hanya memiliki dinding sel primer yang tidak berlignin, jaringan kolenkim dapat menunjang organorgan muda tanpa menghambat pertumbuhannya. Jadi, fungsi utama jaringan kolenkim adalah sebagai penopang organ-organ muda.
c. Jaringan Sklerenkim.
Pada penjelasan sebelumnya jaringan kolenkim berfungsi menunjang organ-organ muda. Adapun jaringan sklerenkim memiliki peran sebagai penyokong organ-organ tua. Ketika pertumbuhan pada organ sudah mulai berkurang, jaringan kolenkim yang dominan, perlahan digantikan perannya oleh jaringan sklerenkim yang jauh lebih kuat.Jaringan sklerenkim merupakan jaringan sel yang mengalami penebalan di seluruh bagian dinding selnya. Dinding selnya lebih kuat dibandingkan dinding sel jaringan kolenkim. Hal tersebut dikarenakan sel sklerenkim memiliki lignin. Berdasarkan ukuran selnya, sel sklerenkim dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Fiber. Bentuknya panjang, ramping, dan seperti pita. Sering disebut juga sebagai serat (Gambar 2.4a). Karena kekuatannya, serat dapat digunakan untuk rami atau jenis tali lainnya.
2) Sklereid. Bentuknya pendek dan tidak beraturan (Gambar 2.4b). Biasanya ditemukan di kulit yang melindungi kacang atau biji.
Gambar 2.4 (a) Sel fiber (serat) dan (b) sel sklereid
Gambar 2.4 (a) Sel fiber (serat) dan (b) sel sklereid.
d. Jaringan Xilem.
Jaringan xilem adalah jaringan pembuluh yang mengangkut mineral dan air dari dalam tanah ke daun untuk diolah menjadi bahan makanan melalui proses fotosintesis. Pada tumbuhan, terdapat dua jenis xilem, yaitu xilem primer dan xilem sekunder. Xilem primer dibentuk pada pertumbuhan awal oleh jaringan meristem primer (prokambium). Sementara itu, xilem sekunder terbentuk dari hasil pertumbuhan kambium (meristem sekunder). Dalam jaringan xilem, terdapat beberapa jenis sel, di antaranya sebagai berikut.
1) Sel-sel yang terdapat di dalam sistem trakea. Sel-sel pada sistem trakea berbentuk tabung yang disebut sel trakea. Satu sel tabung dengan sel tabung berikutnya terhubung di bagian ujungnya. Dinding sel di bagian ujung tersebut hilang sehingga keseluruhan sel berbentuk seperti tong (Gambar 2.5).
Gambar 2.5 Trakeid di xilem
Gambar 2.5 Trakeid di xilem mempunyai noktah dan dinding selnya berlignin sehingga strukturnya kuat.
Selain sel trakea, terdapat sel yang lebih pendek dan runcing di ujungujungnya yang disebut sel trakeid. Dinding sel trakeid berlubang-lubang. Lubang-lubang tersebut disebut noktah. Dinding dalam sel-sel sistem trakea memiliki lignin atau zat kayu sehingga strukturnya kokoh.
2) Serabut xilem. Serabut xilem merupakan sel-sel panjang dengan ujung yang runcing. Dinding sel serabut xilem juga mengandung lignin dan noktah-noktah yang lebih sempit dibandingkan dengan trakeid.
3) Parenkim. Sel-sel parenkim yang berada di xilem memiliki vakuola yang besar dan berisi makanan cadangan, tanin, getah, dan kristal.
e. Jaringan Floem.
Jaringan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis berupa karbohidrat ke seluruh bagian tumbuhan. Seperti halnya jaringan xilem, terdapat dua jenis floem berdasarkan asal pertumbuhannya yaitu floem primer dan floem sekunder. Dalam jaringan floem, terdapat beberapa jenis sel, di antaranya sebagai berikut.
1) Sel buluh tapis. Sel buluh tipis merupakan adalah sel-sel yang berbentuk tabung dengan bagian ujung-ujung yang bertemu sehingga membentuk sebuah saluran (Gambar 2.6). Pada bagian ujung yang bertemu tersebut, terdapat lubanglubang. Bentuknya yang menyerupai saluran panjang dengan lubang-lubang tersebutlah yang membuat sel-sel ini disebut buluh tapis.
Gambar 2.6 Floem
Gambar 2.6 Floem terdiri atas buluh tapis dengan lubang-lubang perforasi di ujung selnya.
2) Sel pengiring. Sel pengiring merupakan sel hidup berbentuk silinder yang berada di dekat buluh tapis. Sel tersebut memiliki protoplas yang pekat. Sel buluh tapis adalah sel hidup yang sudah berdiferensiasi sehingga berspesialisasi menjadi sel pembuluh. Sel buluh tapis hidup tanpa inti sel. Sel pengiring dan sel buluh tapis membentuk satu kesatuan fisiologis sehingga jika sel buluh tapis tidak berfungsi, sel pengiringnya pun akan mati.
3) Serabut floem. Seperti pada serabut xilem, serabut floem juga berfungsi menopang floem. Serabut floem terdiri atas sel-sel yang memanjang dan tersusun rapat. Serabut floem memiliki dinding sel yang menebal.
4) Parenkim. Parenkim merupakan sel-sel hidup dengan vakuola yang melebar berisi makanan cadangan atau bahan-bahan sekresi.

6 Jun 2013

Soal UKK Kelas 8 BIologi semester 2

LATIHAN UKK BIOLOGI KELAS 8
LATIHAN SOAL-SOAL UKK BIOLOGI KELAS 8 SEMESTER GENAP
  1. 1.       Sel darah merah (eritrosit) berfungsi utnuk ………………..
  2. 2.       Sel darah putih (leukosit) berfungsi untuk ………………………..
  3. 3.       Ciri-ciri sel darah merah adalah …………………………………………., ………………………………………, ………………………………
  4. 4.       Ciri-ciri sel darah putih adalah ……………………………………, …………………………………… , ………………………………………
  5. 5.       Keping-keping darah berfungsi untuk …………………………………
  6. 6.       Pembuluh darah arteri  adalah pembuluh darah yang ……………………………………………..jantung, sedangkan pembuluh darah vena  adalah pembuluh darah  yang …………………………………..jantung
  7. 7.       Pembuluh nadi  dinding pembuluhnya ……………………………………………………………………., sedangkan pembuluh balik dinding pembuluhnya ………………………………
  8. 8.       Pembuluh arteri denyutnya ……………………………………….., sedangkan pembuluh vena denyutnya ………………………
  9. 9.       Pembuluh nadi letaknya ………………………………., sedangkan pembuluh balik letaknya ……………………………………
  10. 10.   Jantung mempunyai beber apa katup  yaitu ………………………, …………………………… dan …………………
  11. 11.   Jantung mempunyai 4 ruang yaitu ……………………………… , ………………………………… , ………………………… , ………………
  12. 12.   Skema peredaran darah kecil adalah … – ………………… – ……………………
  13. 13.   Skema peredaran darah besar adalah ………………… – ………………….. – …………………………
  14. 14.   Darah dari bilik kiri dipompa menuju ke ………………………..
  15. 15.   Darah  dari  seluruh tuibuh (vena kava ) menuju ke ruang jantung  yaitu …………………..
  16. 16.   Anemia adalah ……………………
  17. 17.   Hipertensi adalah ……………………………….
  18. 18.   Leukemia adalah …………………………………
  19. 19.   Xilem berfungsi ………………………
  20. 20.   Floem berfungsi  ………………………………….
  21. 21.   Susunan berkas pengangkut pada batang tumbuhan dikotil adalah ……………………………………
  22. 22.   Susunan berkas pengangkut  pada batang  tumbuhan monokotil adalah …………………………….
  23. 23.   Salah satu perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil adalah jumlah kelopak atau bagian-bagian bunga , pada dikotil adalah …………………………………, sedangkan pada monokotil adalah …………………………………..
  24. 24.   Bulu akar berfungsi………………………………
  25. 25.   Susunan penampang anatomi akar dari luar ke dalam terdiri dari jaringan ……………,……….. , …………,……………
  26. 26.   Epidermis akar berfungsi untuk ……………………………….
  27. 27.   Korteks berfungsi untuk ……………………………………….
  28. 28.   Endodermis berfungsi  untuk ………………………………….
  29. 29.   Tudung akar berfungsi untuk ………………………………………………………………
  30. 30.   Akar berfungsi untuk ………………………………………………….., …………………………………………………., ……………………………
  31. 31.   Batang berfungsi untuk …………………………………………………………., ………………………………………………….., ………………
  32. 32.   Daun berfungsi untuk ………………………………………., …………………………………………….. , ……………………………….
  33. 33.   Stomata berfungsi untuk…………………
  34. 34.   Lentisel berfungsi untuk …………….
  35. 35.   Pada penampang anatomi daun memiliki beberapa jaringan yaitu ……………………………., ……………………………
  36. 36.   Jaringan  tempat berlangsungnya fotosintesis yang paling efektif terjadi pada bagian …………………………….
  37. 37.   Bunga yang lengkap memiliki bagian-bagian utama yaitu ……………… , ……… ,……………….. , …………………
  38. 38.   Bunga jantan adalah…………………..
  39. 39.   Benang sari terdiri dari ………………
  40. 40.   Bunga betina adalah …………………………..
  41. 41.   Putik terdiri dari ………………………………………………
  42. 42.   Buah sejati adalah …………………………
  43. 43.   Buah semu adalah …………………………..
  44. 44.   Buah tunggal adalah …………………………
  45. 45.   Buah majemuk adalah …………………………..
  46. 46.   Buah agregat adalah ……………………………………………
  47. 47.   CVPD menyerang tanaman………………………..
  48. 48.   TMV  (penyakit mosaic)menyerang tanaman……………………
  49. 49.   Phytopthora infestans  menyerang tanaman ……………………….
  50. 50.   Ustilago maydis menyerang tanaman ……………………………



  1. 51.   Pseudomonas cattleyas  menyerang tanaman ………………………..
  2. 52.   Fotosintesis adalah ………………………………………………………………………………………………………………………………………
  3. 53.   Fotosintesis berlangsung pada jaringan ……………………….. di daun
  4. 54.   Struktur kloroplas memiliki bagian-bagian utama yaitu ……………………… , ………………………… , …………………………..
  5. 55.   Proses fotosintesis memerlukan gas CO2 dari …………………….. dan Air (H2O) dari …………………… dan energy ………
  6. 56.   Fotosintesis menghasilkan …………………………………… dan gas ……………………………….
  7. 57.   Keseluruhan proses fotosintesis mberlangsung dalam dua tahap yaitu …………………………… dan ……………………………
  8. 58.   Reaksi yang memerlukan cahaya di sebut …………………………………………., sedangkan reaksi fotosintesis yang tidak memerlukan cahay a disebut …………………………………….
  9. 59.   Pada reaksi terang  berlangsung di ……………………………. Pada kloroplas
  10. 60.   Reaksi gelap berlangsung di ………………………………pada kloroplas
  11. 61.   Reaksi terang terjadi  fotolisis yang artinya penguraian ……………………menjadi …………………… dan ………………….
  12. 62.   Pada reaksi gelap terjadi fiksasi CO2 artinya ………………………………………………………..
  13. 63.   Jika klorofil terkena sinar matahari,  maka molekul air yang ada di klorofil akan terurai menjadi  Oksigen dan hydrogen.  Pristiwa ini disebut ……………………….
  14. 64.   Energi  dari sinar matahari juga juga ditangkap klorofil dan disimpan  dalam bentuk nenergi kimia ( ATP)  yang digunakan pada reaksi gelap untuk  mengikat  gas CO2 dari udara yang bergabung dengansenyawa RuBP sehingga akhirnya terbentuk senyawa organic glukosa. Peristiwa pengikatan gas CO2 pada reaksi gelap ini disebut ……………………………….
  15. 65.   Reaksi kimia fotosintesis adalah ….
  1. 66.   Percoban fotosintesis Ingenhousz membuktikan bahwa tumbuhan air yang mendapat cahaya mataharai akan menghasilkan gelembung gas …………………………..
  2. 67.   Percobaan fotosintesis Sachs  membuktikan bahwa tumbuhan yang melakukan fotosintesis akan menghasilkan …………………………….. yang dapat diuji dengan ……………………….
  3. 68.   Pada Percobaan Sachs tahapannya adalah merebus daun dalam air, tujuannya  adalah……………………….
  4. 69.   Pada percobaan Sachs tahapan lainnya adalah merebus  dalam alcohol, tujuannya adalah……………………….
  5. 70.   Daun ditetesi larutan yodium atau lugol bertujuan untuk mengetahui adanya ………………………..
  6. 71.   Stroma adalah bagian dari kloroplas merupakan tempat berlangsungnya  reaksi ………………………
  7. 72.   Grana adalah bagian dari kloroplas merupakan tempat berlangsungnya reaksi ………………………..
  8. 73.   Dihasilkannya gas Oksigen  terjadi pada reaksi …………………………, sedangkan dihasilkannya senyawa organic karbohidrar (glukosa) terjadi pada reaksi …………….
  9. 74.   Reaksi gelap tidak memerlukan cahaya, sedangkan reaksi terang memerlukan cahaya adalah pendapat ………
  10. 75.   Energi cahaya matahari diserap oleh tumbuhasn hijau  dan diubah menjadi energy  kimia  dalam proses fotosintesis dikemukanan oleh …………………………
  11. 76.   Iritabilitas adalah ……………………………………………
  12. 77.   Geotropisme negative contohnya adalah …………………………………….
  13. 78.   Mekarnya bunga tulip pada musim panas adalah gerak ……………………….
  14. 79.   Fungsi alcohol pada percobaan fotosintesis( Sachs) adalah untuk  melarutkan ………………………
  15. 80.   Ganggang hijau (Euglena) beergerak ke permukaan air mencari cahaya adalah gerak ………………..
  16. 81.   Daun putri malu menutup karena sentuhan adalah gerak
    …………………………..
  17. 82.   Buatlah table perbandingan  (3 hal )antara reaksi terang dan reaksi gelap pada fotosintesis
  18. 83.   Sebutkan 4 dan faktor yang mempengaruhi laju/kecepataan fotosintesis
  19. 84.   Gerak esionom adalah …………………………… terdiri dari ……………….., ……………………….. ,…………………………….
  20. 85.   Gerak endonom adalah ……………………………………………………………………
  21. 86.   Buatlah table perbadingan antara gerak tropisme- gerak nasti – gerak taksis (2  pembeda) dan contoh
  22. 87.   Sebutkan 2 macam gerak yang termasuk gerak taksis dan berikan artnya serta masing-masing  1 contoh
  23. 88.   Sebutkan 5 macam gerak tropisme, artinya,dan  masing-masing contohnya
  24. 89.   Sebutkan 5 macam gerak nasti, artinya,dan  masing-masing contohnya
  25. 90.   Apa yang dimaksud dengan gerak higroskopis, berikan 2 contohnya.
 

Dwi Nurul Istiqomah Template by Ipietoon Cute Blog Design