A. Pengertian Hubungan Sosial
Hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antara individu yang satu denganindividu yang lain, saling memengaruhi dan didasarkan pada kesadaran untuk salingmenolong. Hubungan sosial disebut juga interaksi sosial. Interaksi sosial adalah prosessaling memengaruhi di antara dua orang atau lebih. Seseorang melakukan hubungansosial secara naluri didorong oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam maupundari luar dirinya.
1. Faktor Internal Terjadinya Hubungan Sosial
Faktor dari dalam diri seseorang yang mendorong terjadinya hubungan sosialadalah sebagai berikut.
a. Keinginan untuk meneruskan atau mengembangkan keturunan dengan melaluiperkawinan
antara dua orang yang berlainan jenis saling tertarik danberinteraksi.
b. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup karena manusia membutuhkanorang lain
untuk memenuhi kebutuhannya.
c. Keinginan untuk mempertahankan hidup terutama menghadapi serangan dariapapun.
d. Keinginan untuk melakukan komunikasi dengan sesama.
2. Faktor Eksternal Terjadinya Hubungan Sosial
Faktor dari luar yang mendorong terjadinya hubungan sebagai berikut.
a. Simpati
Simpati adalah suatu sikap tertarikkepada orang lain karena sesuatu hal.Ketertarikan tersebut karena penampilannya,kebijaksanaan, ataupun pola pikirnya.Simpati menjadi dorongan yang kuat pada diriseseorang untuk melakukan komunikasi/interaksi sehingga terjadi pertukaran/nilaipendapat. Contohnya, ketika kita mengetahuiteman kita bersedih maka kita ikut merasakankesedihannya, ketika di Provinsi Naggroe AcehDarussalam, Provinsi D.I Yogyakarta, ProvinsiJawa Tengah, Provinsi Jawa Barat, ProvinsiNusa Tenggara Timur, dan Provinsi Papuamendapat bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, tsunami, ataupun lainnya)yang menghancurkan semua maka kita pun ikut merasakan penderitaan dan berusahamembantu mereka.
b. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang yang mendasari orangmelakukan perbuatan. Motivasi muncul biasanya karena rasionalitas, seperti motifekonomis, motif popularitas, atau politik.Motivasi juga dapat muncul dari pengaruh orang lain. Contohnya, dengandiberikan tugas dari guru maka murid akan termotivasi untuk selalu rajin belajarsetiap hari.
c. Empati
Empati merupakan proses psikis, yaitu rasa haru atau iba sebagai akibattersentuh perasaannya dengan objek yang ada di hadapannya. Empati adalahkelanjutan dari rasa simpati. Contoh ketika kita melihat anak kecil kehilangan orangtuanya kerena bencana maka tidak terasa kita ikut menangis dan merasakan deritanya(simpati) sehingga kita ingin membantu meringankan penderitaannya (empati).
d. Sugesti
Sugesti adalah kepercayaan yang sangat mendalam dari seseorang kepada oranglain atau sesuatu. Pengaruh sugesti ini muncul tiba-tiba dan tanpa adanya pemikiranuntuk mempertimbangkan terlebih dahulu. Sugesti akan mendorong individuuntuk melakukan suatu interaksi sosial.
e. Imitasi
Imitasi adalah dorongan untuk meniru sesuatu yang ada pada orang lain. Imitasimuncul karena adanya minat, perhatian atas sikap mengagumi terhadap orang lainyang dianggap cocok atau sesuai. Contohnya meniru mode rambut artis idolanya.
f. Identitas
Identitas adalah doronganseseorang untuk menjadikan dirinyaidentik atau sama dengan orang lain.Identifikasi karena terikat oleh suatuaturan yang mengharuskan seseorangmenyesuaikan diri seperti orang lain,atau atas dasar kesenangan sehinggatertarik menyesuaikan diri. Contohnya,pakaian seragam yang harus dikenakanmurid di suatu sekolah.
Tujuan Hubungan Sosial
Faktor-faktor terjadinya hubungan sosial selalu memengaruhi individu dalamproses sosial secara langsung atau tidak langsung. Proses sosial secara langsungdilakukan dengan komunikasi lisan (berbicara). Proses sosial tidak langsung dilakukanantara lain dengan menggunakan sarana komunikasi seperti telepon dan surat.Seseorang melakukan hubungan sosial pasti memiliki tujuan, antara lain:
a. menjalin hubungan persahabatan;
b. menjalin hubungan usaha;
c. mendiskusikan sebuah persoalan;
d. melakukan kerja sama; dan lain-lain.
Tujuan tersebut akan tercapai jika proses sosial dapat berjalan lancar. Prosesdalam hubungan sosial akan dapat berjalan apabila memenuhi dua syarat, yaitukontak sosial dan komunikasi.
a. Kontak Sosial
Kata kontak berasal dari Latin, con atau com, artinya bersama-sama. Secara harfiahberarti menyentuh secara bersama-sama. Sebagai gejala sosial, kontak sebenarnyatidak harus dengan menyentuh tetapi misalnya cukup dengan tersenyum. Kontakdapat bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi dengan mengadakanhubungan langsung. Misalnya tersenyum dan berjabat tangan. Kontak sekunderterjadi jika ada perantara.
b. Komunikasi
Komunkasi berasal dari bahasa Latin, communicare yang berarti hubungan. Jadi,komunikasi berarti berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Interaksi tidakakan terjadi hanya dengan kontak tetapi harus ada komunikasi. Komunikasi terjadikalau seseorang memberikan tanggapan terhadap perilaku orang lain denganmenyampaikan suatu perasaan. Orang yang bersangkutan lalu menerima danmemberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.Komunikasi tidak selalu menghasilkan bentuk kerja sama bahkan bisa terjadipertentangan atau perkelahian karena salah paham.
Ciri-ciri Hubungan Sosial
Hubungan sosial atau yang disebut interaksi sosial merupakan upaya manusiamemenuhi kebutuhan hidup. Tidak semua upaya manusia merupakan hubungansosial. Oleh karena itu, hubungan sosial memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu:
1. adanya kontak sosial dan komunikasi;
2. dilakukan oleh dua orang atau lebih dan ada reaksi dari pihak lain;
3. bersifat timbal balik, positif, dan berkesinambungan;
4. adanya penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi sosial.
Jenis Hubungan Sosial
Hubungan sosial merupakan interaksi sosial yang dinamis yang menyangkuthubungan antarindividu, antarkelompok, ataupun antara individu dengan kelompok.Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat tiga pola proses atau interaksi sosial sebagaiberikut.
1. Hubungan antara Individu dan Individu
Hubungan ini merupakan hubungan antara individu yang satu memberikanpengaruh, rangsangan atau stimulus kepada individu lainnya sehingga akanmemberikan reaksi, tanggapan, atau respon. Contohnya, berjabat tangan, salingmengucap salam, berbincang-bincang.
2. Hubungan antara Individu dan Kelompok
Hubungan ini dapat dilihat dari contoh berikut. Seorang juru kampanye darisalah satu partai politik sedang berpidato di depan orang banyak sehingga orangorangtersebut akan tertarik dan terpengaruh pada isi pidato tersebut.
3. Hubungan antara Kelompok dan Kelompok
Hubungan ini menunjukkan bahwa kepentingan individu dalam kelompokmerupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kelompok lain. Contohnya, saturegu pramuka yang sedang melakukan permainan antartim. Walaupun, setiappemain memainkan perannya masing-masing, pada dasarnya mereka bermain untuktim.
DAMPAK POSITIF HUBUNGAN SOSIAL (ASOSIATIF)
Hubungan sosial dapat terjadi dari bentuk kerja sama (asosiatif) atau dapat jugaberbentuk saingan dan konflik (disosiatif).
1. Proses Asosiatif
Proses asosiatif adalah proses yang berbentuk kerja sama, akomodasi, asimilasidan akulturasi.
a. Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama, artinya usaha bersama antara orang perorangan atau kelompokmanusia untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama ditemui hampir di seluruhkelompok manusia. Kerja sama di kalangan masyarakat Indonesia disebut gotongroyong. Kerja sama dalam kehidupan bangsaIndonesia selalu ditanamkan dan ditekankanmulai dari keluarga, sekolah, lingkungankerja, dan lingkungan pemerintahan.Kerja sama memiliki pandangan bahwamanusia tidak mungkin hidup sendiri tanpaorang lain. Kerja sama dibagi menjadi limabentuk.
1) Kerukunan, meliputi gotong royong dantolong menolong.
2) Bergainning, yaitu perjanjian pertukaranbarang-barang dan jasa antara duaorganisasi atau
lebih.
3) Kooptasi, yaitu proses penerimaanunsur-unsur baru dalam ke-pemimpinan sebuah
organisasi.
4) Koalisi, yaitu gabungan dua badan atau lebih yang mempunyai tujuan sama.
5) Join venture, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.
b. Akomodasi
Proses akomodasi adalah proses pemulihan hubungan baik antara dua pihakatau lebih yang pada mulanya mengalami suatu sengketa. Proses akomodasimemerlukan perhatian dari kedua belah pihak bahkan kadang-kadangmembutuhkan pihak ketiga sebagai penengah.Adapun tujuan akomadasi, sebagai berikut.
1) Mengurangi pertentangan antara orang perorang atau kelompok-kelompokmanusia akibat
perbedaan paham.
2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu.
3) Memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok satu dengan lainnyayang terpisah
karena budaya.
4) Melebur kelompok sosial yang terpisah.Akomodasi dapat berbentuk sebagai berikut.
1) Pemaksaan (coertion) adalah suatu bentuk akomodasi yang dilakukan denganpaksaan
oleh pihak ketiga yang lebih kuat kedudukannya.
2) Kompromi (compromize) adalah suatu penyelesaian sengketa dengan caramengurangi
tuntutan dari kedua belah pihak sehingga terjadi titik temu.
3) Mediasi (mediation) adalah penggunaan jasa perantara.
4) Arbitrasi merupakan salah satu cara untuk mencapai kompromi apabila pihakpihak
yang bertikai tidak mampu menghadapi sendiri. Arbitrasi dilakukandengan
menghadirkan pihak ketiga yang mendapat persetujuan kedua belahpihak.
5) Konsiliasi adalah usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yangbertikai
untuk mencari pemecahan.
6) Peradilan (adjudication) adalah suatu penyelesaian sengketa dengan penyelesaiansesuai
dengan hukum yang berlaku melalui peradilan.
7) Toleransi adalah penyelesaiansengketa dengan jalan memberikantoleransi kepada
masing-masingpihak, dengan demikian akan terjadipemulihan hubungan baik.
8) Stalemate adalah proses penyelesaiansengketa yang terjadi dengan sendirinya.Stalemate
juga merupakan satubentuk akomodasi di mana pihakyang bertentangan berhenti pada
satutitik tertentu karena mempunyaikekuatan seimbang.
c. Asimilasi
Asimilasi adalah proses kerja sama yang sangat harmonis dengan membentuksuatu kesatuan yang homogen. Asimilasi juga merupakan proses sosial yang ditandaidengan usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orangperorang dan kelompok. Seseorang yang melakukan asimilasi ke dalam suatukelompok tidak lagi membedakan dirinya, tetapi telah mengidentifikasi dengankelompok tersebut.Asimilasi terjadi karena adanya faktor-faktor yang memengaruhi. Faktor-faktoryang memengaruhi proses asimilasi sebagai berikut.
1) Sikap dan kesediaan saling menenggang (toleransi).
2) Sikap dalam menghadapi orang asing dan kebudayaannya.
3) Adanya kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang.
4) Keterbukaan golongan penguasa.
5) Perkawinan campuran.
6) Adanya kesamaan dalam berbagai unsur budaya.
7) Adanya musuh bersama dari luar.
Faktor yang menghambat terjadinya asimilasi sebagai berikut.
1) Adanya isolasi kebudayaan dan salah satu kebudayaan kelompok.
2) Kurangnya pengetahuan dari salah satu kelompok atas kebudayaan kelompok.
3) Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain.
4) Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu.
5) Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah.
6) Adanya persaingan in-group yang kuat.
7) Adanya diskriminasi.
8) Adanya perbedaan kepentingan antarkelompok.
Kamu melihat sekelompok temanmu sedang bertikai dengan kelompok lain. Permasalahannyaadalah calon ketua OSIS dari kelompok temanmu tidak terpilih. Mereka menuduh bahwa calondari kelompok lain telah melakukan kecurangan sehingga berakibat kekalahannya. Pertikaiankedua kelompok ini sudah mengarah kepada bentrokan fisik.
Apa yang kamu dan teman-teman lain lakukan agar kedamaian tercapai? Diskusikanlah!
2. Proses Disosiatif (Dampak negatif hubungan sosial)
Proses disosiatif disebut sebagai proses oposisi. Secara umum, proses disosiatifdibedakan atas tiga bentuk, yaitu persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
a. Persaingan (Kompetisi)
Persaingan adalah suatu proses sosial yang terjadi karena individu atau kelompoksaling bersaing mencari keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatumasa menjadi pusat perhatian publik dengan cara mempertajam prasangka yangtelah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan dapat bersifatpribadi atau kelompok. Persaingan dapat terjadi dalam berbagai hal, sepertipersaingan ekonomi, kebuayaan, ras, dan peranan.
b. Kontravensi
Kontravensi merupakan suatubentuk proses sosial yang ditandaidengan adanya ketidakpastian mengenaidiri seseorang atau perasaan tidak sukayang disembunyikan. Perasaan tidaksuka yang tersembunyi dapat berubahmenjadi kebencian, tetapi tidak sampaimenimbulkan pertikaian.Proses kontravensi mencakup limaproses sebagai berikut.
1) Proses yang umum dari kontravensimeliputi perbuatan, penolakan,perlawanan, protes,
dan lain-lain.
2) Bentuk dari kontravensi yang sederhana, misalnya mencaci maki orang,memfitnah dan
mencela.
3) Bentuk kontravensi yang intensif menyangkut penghasutan, menyebarkan isu,dan
mengecewakan.
4) Kontravensi yang bersifat rahasia.
5) Kontravensi yang bersifat taktis, misalnya mengejutkan lawan, membingungkanpihak lain
atau provokasi.
Selain lima proses tersebut, ada tiga tipe umum kontravensi dalam kehidupansehari-hari.
1) Kontravensi yang menyangkut generasi dalam masyarakat. Hal ini terjadi dalammasyarakat yang memiliki perubahan cepat. Misalnya hubungan anak dan orangtua. Meningkatnya usia anak mengakibatkan lingkungan pergaulan makinmeluas sehingga orang tua khawatir anak akan menyimpang dari tradisi.
2) Kontravensi yang menyangkut bidang seks. Kontravensi itu menyangkuthubungan suami istri dalam keluarga dan peranannya di masyarakat.
3) Kontravensi parlementer. Kontravensi ini menyangkut hubungan antargolonganmayoritas dan minoritas.
c. Pertentangan
Pertentangan adalah suatu proses sosial di mana individu atau kelompokberusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertaiancaman atau kekerasan. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya pertentangan,antara lain:
1) perbedaan antara individu-individu,
2) perbedaan kebudayaan,
3) perbedaan kepentingan, dan
4) perubahan sosial.
Akibat yang ditimbulkan oleh pertentangan dalam masyarakat di suatu pihakdapat memperkuat kepribadian dari kelompok yang bertentangan itu sendiri. Dipihak lain, setiap pertentangan pasti akan menimbulkan perubahan. Akibat daripertentangan sebagai berikut.
1) Tumbuhnya solidaritas di dalam kelompok yang timbul akibat dari pertentangan
antarkelompok.
2) Goyahnya persatuan kelompok apabila pertentangan itu terjadi di dalamkelompok.
3) Timbulnya perubahan dari kepribadian orang per orang.
4) Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia jika terjadi konflik fisik.
5) Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.
Semua sumber-sumber proses sosial di atas terdapat di kehidupan masyarakat,tetapi intensitas dan kedalamannya berbeda-beda
0 komentar:
Posting Komentar